Rabu, 24 April 2013

Sekilas Tentang Hari Ini

Mungkin terdengar sombong, jika saya membesar-besarkan hal yang sebenarnya hal kecil untuk kebanyakan orang. Tapi ntahlah, lagi-lagi, saya suka menulis, itu saja. Tulisan ini akan panjang, tidak usah baca kalau tidak suka membaca J

Yakin dan percayalah, hal-hal seperti ini tidak pernah saya banggakan dalam bentuk lisan kepada siapapun. Semuanya benar-benar dalam bentuk tertulis, termasuk ke orangtua serta orang terdekat saya. Jadi yakinlah, saya tidak berniat sombong, hanya mungkin sedikit tidak tahu diri. HAHA XD

Ya, tahun 2013 ini saya awali dengan prestasi mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi se Universitas Bung Hatta (UBH) 2013. Tadi (24/4) pengumuman itu diberitakan dalam kegiatan Dies Natalis UBH yang ke 32. Rasa bangga memang memenuhi dada saya. Langkah kaki saya terasa berat menuju ke depan podium, karena begitu terasa sorot mata dari rektor, anggota senat, tamu-tamu dan undangan terhormat, berpuluh-puluh dosen seuniversitas, juga teman-teman saya sendiri dari kelembagaan kemahasiswaan.

Sampai saat ini, saya masih merasa tidak pantas mendapat penghargaan itu. Saya mahasiswa biasa saja. Mahasiswa yang jarang berpenampilan rapi, yang sering tidur di kelas bahkan masih suka bolos kuliah serta titip absen. Saya bukan mahasiswa patut diteladani. Mungkin benar, saya pernah menyabet satu atau dua prestasi, tapi ya saya rasa itu belum pantas menjadi landasan penghargaan ini.

Tapi saya merasa berprestasi dalam hal :
1.  berani mencoba apa yang tidak saya sukai. Menulis memang menjadi kegemaran saya, tapi saya tidak minat menulis karya ilmiah.
2.  berani mencoba saat saya belum yakin saya bisa. Ya saya bukan tipe orang yang mau menyerah, intinya semua dicoba dulu.
3.  berani mengikuti lomba yang tidak dipilih oleh mahasiswa lain. Saya satu-satunya kandidat dari fakultas saya.
4.  berani mempertanggungjawabkan tulisan saya. Karya ilmiah hasil studi pustaka ini tidak hanya menjadi tulisan belaka, saya sudah mencoba menerapkan hal terkait di lingkungan fakultas saya.
5.  berani menyediakan waktu. Saya sering absen satu matakuliah di Kamis pagi, karena malamnya tidak tidur untuk berusaha menghasilkan karya, yang sampai saat ini saya belum puas akan hasilnya.

Saya rasa ya itu saja sedikit prestasi saya dibanding teman-teman lain.

Beberapa hari sebelum hari ini, desas-desus saya mendapat juara 1 memang sudah terdengar, tapi saya belum percaya. Saya memang merasa belum pantas. Hal itu membuat saya masih ogah-ogahan menghadiri acara ulang tahun universitas saya ini. Sayapun tidak mempersiapkan penampilan seperti yang diminta, yaitu berpakaian kemeja putih, dan menggunakan rok hitam.

Saya datang dengan rambut yang baru dipotong kependekan, ber kemeja merah muda tipis, celana hitam pudar, serta sepatu dengan tali sepatu belang kesayangan saya.

Mungkin dosen-dosen dari jurusan dan fakultas saya malu akan saya, maka dari itu saya minta maaf pada tulisan ini.

Semua teman saya, hingga teman terdekat pun tidak mengetahui aktivitas saya mengikuti sayembara karya tulis ini. Saya merahasiakan hal ini tentu saja, karena saya malu dan saya merasa tidak pantas. Belum lagi, saya tidak mendapat bimbingan dosen untuk mengikuti kegiatan ini. Saya tidak merasa saya akan kalah. Tapi hanya bersiap-siap agar tidak malu jika nanti kemungkinan itu benar.

Nah, hal yang ingin saya sampaikan adalah terimakasih kepada Eduardus Agusli. Ya, beliaulah yang saya salam pertama kali setelah acara selesai karena beliau yang membuat  saya melangkahkan kaki saya ke UBH. Bukannya saya menomorduakan Tuhan, tapi saya rasa terimakasih saya kepadaNya cukup dilantunkan melalui doa dan kerja keras lainnya saja.

Mungkin keberuntungan ini tidak akan datang jika saya memaksakan orangtua saya untuk bergabung di universitas tempat saya lulus SNMPTN itu, UNPAD #EdisiSombong. Mungkin saya tidak menemui teman-teman dan dosen-dosen luar biasa seperti sekarang ini jika saya tidak mau menapakkan kaki di universitas swasta.

Bayangkan saya, murid juara 1 ujian nasional (lingkup sekolah) mana yang mau bangga melanjutkan pendidikan ke universitas swasta??! Apalagi ke universitas yang sempat tercoreng namanya akan beberapa oknum tidak bertanggungjawab sebelumnya.

Tangisan 3 hari 3 malam, melepaskan universitas negeri dambaan saya itu memang tidak sia-sia. Kata-kata bijak yang dilontarkan setiap orang kepada saya saat itu memang benar, bahwa Tuhan sudah menyiapkan hal yang indah, jika apa yang kamu inginkan belum tercapai.

Pesan yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini mungkin tidak tersusun secara struktural. Tapi ya seperti itulah saya ingin berbagi pesan sederhana dengan pembaca semuanya. Semoga apa yang menjadi harapan dan doa, bukan hanya menjadi milik saya, tapi milik kita semua.

Ini jadi kado terindah untuk 20 tahun mu, bisik seorang ibu, dosen yang paling sabar menurut saya. Saya tersenyum kecil, ibu benar, batin saya.

Dan sampai kapanpun, tangis air mata pengorbanan ku tak kan pernah membuatku berhenti percaya, karena ini mimpiku ~

Terimakasih atas semua doa dan dukungan selama ini, untuk semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu (skripsi mode : on). Maaf saya tidak bisa mentraktir, karena hasil hadiah rencananya akan saya habiskan untuk membayar biaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang jumlahnya ¾ dari hasil hadiah yang saya dapat *modus* hahaha XD

Salam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro