Senin, 03 Desember 2018

Kemampuan Apresiasi Masyarakat

JUDUL : Kemampuan Apresiasi Masyarakat Sosial Media terhadap Publikasi Visual Wanita.
.
LATAR BELAKANG :
.
Pekerjaan yang paling saya gemari dari kecil adalah observasi. Saya dibesarkan sebagai anak yang pasif, lebih banyak melihat, mendengar, mencoba menerka, menguji, dan menilai. Banyak sebab. Mulai dari jarak usia saya dan kedua kakak cukup jauh, kurang lebih 8 tahun. Kedua orangtua yang bekerja. Serta terbiasa menghabiskan waktu dengan berbagai jenis manusia, mulai dari nenek, pengasuh yang berganti-ganti, tante, atau bahkan tetangga. Bagaimana nenek mencemaskan anak-anaknya setiap menonton berita, pengasuh yang bercinta-cintaan dengan tetangga, tante dan om yang membicarakan masalah keuangan, atau tetangga yang membicarakan orangtuaku.
.
Saya berpikir, "Mengapa ya mereka bisa seperti itu di dekatku?" Kemudian saya berhipotesa, "Orang dewasa selalu berpikir anak-anak itu tidak tahu apa-apa." Berikut hari demi hari saya mencoba bersikap dan bertindak seperti yang mereka pikir. Saya diam, dan pura-pura saja tidak mengerti apa. Tapi ya namanya anak-anak, kemampuan analisa saya terbatas. Akhirnya saya tidak bisa mengontrol tubuh saya, dan membiarkan diri saya menyerap keputusan saya itu menjadi kebiasaan saya, hingga kini.
.
KAJIAN TEORI :
.
Saya tidak akan lupa, betapa sering mama berujar, "Lia, jangan bicara tentang yang kamu tidak tahu." Begitulah kenapa saya dan saudara tidak terbiasa bercakap kotor, walaupun sejak SD teman-teman saya sudah latah. Dan ini landasan awal mengapa saya menjadi pribadi yang selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, karena saya ingin bisa berbicara banyak.
.
Di kota kelahiran saya, perkara mengecup bibir pacar di depan umum adalah mendekati kategori perbuatan hina. Sementara di kota saya tinggal sekarang, berbicara bahwa saya masih perawan, adalah sebuah lelucon yang tidak akan dipercayai siapa saja.
.
RUMUSAN MASALAH :
.
1. Apakah unsur yang paling mempengaruhi kualitas apresiasi masyarakat?
2. Bagaimana perbandingan kemampuan apresiasi masyarakat terhadap tulisan dan gambar visual?
3. Apakah sebuah sistem sosial membedakan cara berpikir masyarakat pria untuk mengambil keputusan apresiasi terhadap seorang wanita yang sama?
4. Apakah laki-laki yang ada di sosial media saya ada yang terkualifikasi sebagai pria masa depan saya?
.
HASIL PENELITIAN : CONFIDENTIAL
.
KESIMPULAN : SERIOUS BUYER PLEASE INBOX.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro