Satu
per satu kenangan mendatangiku..
“Aku
memang wanita yang buruk” adalah kalimat penutup setiap kali aku berpikir,
mengingat masa laluku, lelakiku.. Aku yakin, semua teman, dan semua yang
mengenalku juga berpikir hal yang sama..
Wanita
mana yang bisa dikatakan baik, ketika dia telah mengatakan “aku mencintaimu”
kepada 7 lelaki berbeda dalam waktu 6 tahun?? Lalu menikmati waktu bersama
lelaki lain, sekalipun sedang mengikat status dengan lelaki yang berbeda pula?
Tidak
cukup sampai di situ.. Aku merasa begitu menjijikan ketika mengingat semua yang
telah aku lalui.. Mengingat semua kebodohan-kebodohan sama yang telah aku
lakukan.. Mengingat kembali bagaimana aku belum berubah, aku yang hingga
sekarang belum mampu belajar dari kesalahan..
“Tidak
ada laki-laki baik yang pantas mendambakanku sebagai wanitanya” adalah kalimat
paling menyedihkan yang aku katakan untuk diriku sendiri, untuk menghukum
diriku sendiri..
Setiap
malam, aku menangis untuk semua kesendirian yang terasa begitu setia
menemaniku.. Rasa takut yang selalu menyelimutiku.. Bahwa tidak akan ada satu
makhluk pun yang akan menangis untuk kepergianku, baik untuk sementara ataupun
selamanya..
Setiap
hari yang aku lakukan hanyalah melupakan masa lalu dengan menemukan sesuatu yang
baru.. Dan sesuatu yang baru pun akan segera terlupakan oleh sesuatu yang lebih
baru lagi.. Semua hanya masalah waktu.. Tanpa terasa, aku terlalu serius
melupakan masa lalu.. Tapi lupa untuk memaafkannya..
Apa
yang harus ku lakukan.. Berkali-kali aku berpikir.. Apakah aku terlalu
menyeriusi hal ini? Atau aku seharusnya tidak berpikir terlalu jauh? Apa
sebaiknya aku tetap menikmati hariku seperti biasanya, belajar dengan rajin,
menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman, atau membantu orangtua mengurusi
rumah.. Bermain-main dengan segala hal seperti
yang dilakukan kebanyakan orang seumurku?
Tapi,
bagaimanapun aku mencoba menikmati hariku, mereka selalu hadir.. Bagaimana ini?
Aku tidak bisa benar-benar mencintai siapapun lagi.. Apakah itu bukan sebuah masalah
besar? Atau ini hanya masalah kelabilan anak remaja? Akankah ini semua membawa
ku kepada waktu yang baik-baik saja?
Ketika
aku mencoba membuka hati lagi, menemukan seorang yang baru, maka seorang di
masa lalu akan datang, tersenyum kecut, lalu sesuatu dalam hatiku bergetar.
Sesuatu itu seperti menelanjangiku dan membuatku malu. Membuatku tersudut pada
tempat yang tidak ada seorang pun. Aku kemudian merasa tidak pantas mencintai
siapapun lagi. Aku kemudian merasa semua kata cinta yang pernah keluar dari
mulutku adalah hina. Aku kemudian merasa semua rasa cinta yang pernah ada di
hatiku adalah dosa. Aku kemudian merasa semua kebahagiaanku yang disaksikan
semua orang tak berhenti menertawakanku. Aku kemudian mati.
Setiap
kesendirian menjemputku, ntah mengapa yang aku bisa hanyalah menghubungi masa
laluku. Aku selalu mencoba memilih satu di antara mereka setiap malam, dini
hari tepatnya.. Jika yang kupilih tidak membalas pesanku, maka aku akan memilih
seorang yang lain, hingga kudapat sebuah nama.. Setelah ada yang membalas
pesanku, kemudian aku akan berkomunikasi singkat dengan mereka.. Dan hanya itu cara yang paling cepat
membuatku kembali tertidur..
Tapi
jelas aku tidak bisa melakukan itu setiap malam.. Aku tidak mungkin mengganggu
dan mengurusi hidup mereka lebih jauh.. Semua kata perpisahan untuk mereka,
selalu keluar dari mulutku.. Jelas aku bukanlah orang yang pantas untuk itu..
Sekalipun sebenarnya malam dimana aku memilih untuk tidak menghubungi siapapun
adalah malam paling menyakitkan untuk ku..
Malam-malam
seperti itulah yang sekarang sedang aku nikmati, sendiri.. Malam yang selalu
datang menghukumku, menghakimi semua kehinaanku.. Malam dimana otakku bekerja
begitu keras untuk membunuh semua masa lalu.. Malam dimana aku tak dapat
berpikir.. Hanya menangislah caraku untuk menikmati malam.. Membuatku lelah,
dan tertidur, lalu terbangun dengan badan yang terasa semakin memburuk, padahal
aku tidak menderita sakit apa-apa..
Apa
yang harus aku lakukan...
Aku
ingin mencintai seseorang dengan sepenuh hatiku... Aku benar-benar ingin
merasakan cinta sesungguhnya... Aku benar-benar ingin memiliki seseorang yang
akan aku pertahankan sekuat tenagaku... Aku benar-benar ingin menemukan orang
yang akan menerima nyawaku sebagai pengorbananku... Aku benar-benar ingin
mencintai orang lain, seperti aku mencintai diriku sendiri... Aku benar-benar
ingin, Tuhan...
Tapi,
masihkah waktu mengizinkanku bertemu dengan seseorang yang pantas mencintai
wanita buruk seperti ku?
“Jika
ada lelaki yang ditakdirkan untuk mendambakanmu sebagai wanitanya, maka dia
adalah lelaki yang buruk. Karena hanya wanita buruk yang pantas mendapatkan
lelaki buruk.” – aku tertegun mendengar kata hatiku sendiri.
Jika
memang ini pertanda aku akan memasuki gerbang kedewasaan, maka aku akan
menikmati semua kesendirian ini sampai kapanpun itu. Ntah sebagai pengorbananku,
ntah sebagai hukumanku.
Aku
ingin..
Dewasa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro