Jadi gini, setelah 2 minggu gue absen,
akhirnya minggu ini gue ke Gereja juga. Injil misa kali ini menurut gue layak
untuk di share. Ini bukan dalam hal kristenisasi atau ngajak lo semua percaya
isi alkitab gue sih, wakakaka, makanya sekali lagi gue ingetin, kalo emang hati
ama pikiran lo susah buat dibuka, mending berenti sampai di paragraf ini aja
bacanya ya.
Baca dulu ya kutipan Injilnya. Dari Matius
6:24-34.
6:24Tak seorangpun
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum,
dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian? 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang
tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu? 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?
Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal, 6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam
segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput
di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan
terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan
berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang
akan kami pakai? 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari
besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari."
NB:
Mamon = uang
Nah
jadi gini. Gue dan lo, kita semua yang sekarang hidup di abad 21, ga usah
munafik buat ngakuin kalo di zaman ini, kebutuhan akan uang dalam kehidupan
sehari-hari menjadi sangat tinggi. Alias, semua-muanya butuh uang.
Kita
dalam pergaulan pun masuk dalam kondisi keinginan yang tinggi untuk hidup
mewah. Punya gadget tercanggih, nangkring di kafe termewah, beli koleksi
fashion terbaru, atau liburan ke tempat-tempat terkeren. Sehingga akhirnya sadar
ga sadar kita mulai menomorsatukan materi, kehidupan duniawi, yang
ujung-ujungnya adalah UANG. Semua orang pun akhirnya berbondong-bondong
mempersiapkan pengorbanan yang tinggi untuk mengumpulkan uang
sebanyak-banyaknya. Pengumpulan kekayaan dengan segera menguasai pikiran dan
kehidupan seseorang, sehingga akhirnya kemuliaan Allah tidak lagi menjadi yang
utama.
Mengabdi
kepada uang berarti menilainya begitu tinggi secara terus menerus, sama saja
kita menaruh kepercayaan dan iman kita kepadanya, lalu memandangnya sebagai satu-satunya
sumber jaminan dan kebahagiaan, menjadikannya harapan masa depan, juga menginginkannya
lebih daripada menginginkan kebenaran dan Kerajaan Allah.
Dalam
kutipan Injil di atas, Yesus tidak pula bermaksud bahwa mengadakan persiapan
untuk kebutuhan fisik di masa depan adalah salah. Yang dilarang oleh Yesus
adalah kekuatiran atau kecemasan yang menunjukkan bahwa kita kurang percaya
akan pemeliharaan dan kasih Allah sebagai Bapa kita. Alias jangan sampai deh
kita memiliki kekuatiran yang begitu berlebihan ketika kita tidak memiliki uang
atau kemewahan duniawi.
JIKA
DEMIKIAN ALLAH MENDANDANI.
Perkataan
ini merupakan janji Allah kepada semua anak-Nya dalam zaman ini yang penuh
kesulitan dan ketidakpastian. Allah telah berjanji untuk menyediakan makanan,
pakaian, dan segala keperluan pokok. Kita tidak perlu khawatir; apabila kita
membiarkan Allah memerintah dalam kehidupan kita, kita dapat yakin bahwa Ia
akan mengambil tanggung jawab penuh atas semua orang yang berserah sepenuhnya
kepada-Nya.
Mereka
yang mengikut Kristus dihimbau untuk mendahulukan Kerajaan Allah dan
kebenaran-Nya atas segala hal lain. Kata kerja "mendahulukan" maksudnya
adalah terjadinya keasyikan terus-menerus ketika sedang mencari-Nya, atau
berusaha dengan sungguh-sungguh dan tekun untuk memperoleh-Nya.
Kristus
menyebutkan dua hal yang harus kita cari:
1)
"Kerajaan Allah" -- kita harus berusaha sungguh-sungguh agar
kepemimpinan dan kuasa Allah dinyatakan melalui kehidupan dan doa kita. Kita
harus berdoa agar Kerajaan Allah akan datang dengan kuasa yang luar biasa dari
Roh Kudus untuk menyelamatkan orang berdosa, menghancurkan kuasa setan,
menyembuhkan orang sakit, dan meninggikan nama Tuhan Yesus.
2)
"Kebenaran-Nya" -- melalui Roh Kudus kita harus berusaha untuk
menaati perintah Kristus, memiliki kebenaran Kristus, tetap terpisah dari
dunia, dan menunjukkan kasih Kristus terhadap semua orang.
Dan
gue paling suka ayat yang ini : Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari
besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari.
Gue
emang tipikal orang yang ga terlalu banyak mikirin masa depan. Bukan berarti
juga gue ga punya persiapan atau rencana buat masa depan gue. Tapi ya gue ga
terlalu stres mikirin segala sesuatunya, ketika yang terjadi adalah sesuatu
yang bukan gue inginin.
Contoh
untuk masalah uang. Kalau dihitung-hitung dengan detail, sering banget
pengeluaran gue jauh lebih besar daripada pendapatan gue. Tapi gue ga tahu,
kenapa bisa sampai kayak gitu. Emang sih gue sesekali ngutang, tapi ya ga kerasa
aja gitu kesusahannya. Ngutang juga gue ga pernah gede-gede gitu. Paling banter
15 ribu kan buat beli pulsa.
Ga
sekali dua kali sih gue ngalamin keajaiban-keajaiban kecil kalau itu masalah
uang. Contohnya ni kayak yang sebelumnya pernah gue share tentang kesempatan
gue dapat beasiswa ke Jepang. Saat itu biaya yang perlu gue tanggung adalah
biaya paspor ilegal (butuh sehari siap) total 900.000 rupiah. Latar belakangnya
adalah gue ga punya tabungan sebanyak itu, dan orangtua gue mungkin bisa mati
di tempat kalau gue minta uang sebanyak itu sama mereka dalam waktu yang
singkat. Tapi ntah kenapa, yang namanya rejeki. Gue bisa-bisanya menangin lomba
mahasiswa berprestasi di kampus, yang bikin gue dapat hadiah satu juta. What a
miracle guys? Padahal gue akuin ya, karya tulis yang gue tulis untuk lomba itu,
sebenarnya juga ga bagus-bagus banget, dan sifatnya ga akurat.
Oke
masalah paspor selesai. Sekarang gue ngerasa dada lega, karena gue bisa ke
Jepang. Urusan selesai. Sisanya semua dibayarin, alias beasiswa, kecuali uang
jajan atau saku untuk keperluan pribadi (oleh-oleh dsb). But ntah kenapa gue ga
juga ga ngerasa butuh cari duit, ngutang sana-sini. Menurut gue, yang penting
gue pergi, kalo judulnya gue mesti ke Jepang tanpa buat duit jajan sekalipun,
WHY NOT? But lagi-lagi yang namanya miracle terjadi tanpa paksaan gue. Sang
ketua jurusan nyelipin duit sejuta ke kantong jaket almamater gue, dua hari sebelum
keberangkatan. Hahaha. Lumayankan, gue punya sedikit bekal buat nikmatin gimana
rasanya minuman kaleng di jepang, jajan di mini market mereka, naik settle bus,
nyoba rasa sake, juga beliin oleh-oleh (walau sederhana) buat dosen dan
teman-teman gue.
Atau
nih contoh terakhir. Gue kemarin pergi ke Medan buat ikutin ujian beasiswa.
Latar belakangnya masih sama, gue ga punya duit. Tapi kan gue niat buat ikut
ujian, niat gue buat ikut ujian itu adalah salah satu bentuk persiapan gue ke
masa depan. Tapi di satu sisi gue ga punya uang. Tapi ya gue ga khawatir banget.
Di tabungan uang gue tinggal 300 ribu. Sementara untuk transport, makan, juga
segala tetek bengeknya gue butuh 750ribu buat ke Medan. Sampai di hari
keberangkatan gue ngutang sama temen gue untuk kelancaran kepergian gue. Ga
peduli soal uang, yang penting gue harus pergi, uang itu masalah nanti. Gue
harus belajar, gue harus ujian. Akhirnya gue berangkat dan nyampe Medan. Dan
yaaa, sampai di Medan, oom gue yang di sana ngasih jajan 700ribu. Katanya ‘kebetulan
om lagi ada rejeki’. Kalau bukan keajaiban, apa namanya coba? Jangankan utang
sama temen, gue malah masih punya tabungan lagi buat beliin hadiah ulangtahun
buat adek gue, dan beli sedikit oleh-oleh buat temen-temen.
Gue
tipikal orang yang punya prinsip, seberapa banyak kita berbagi, segitu juga
rejeki yang akan sampai ke gue, malah bisa jadi lebih berkali-kali lipat.
Sifatnya emang keajaiban, kekuatan alam, rahasia Ilahi. Siapa sih cewek yang ga
pengen punya wardrobe dengan koleksi fashion terbaru? Tapi gue tipikal cewek
yang ga terlalu kuatir dengan koleksi apa aja yang gue punya. Sampai akhirnya mama
gue sendiri yang suka ngomel, karna kasian lihat gue yang hobi pakai kaos bekas
dia, atau kaos yang udah jadi baju tidur buat dia. #frontal
Begitu
juga dalam hal ngadepin masalah. Gue orang yang ga terlalu rempong, selain dalam
hal kuantitas jumlah update-an twitter ya. Gue punya prinsip, time will heal
anything. Setiap orang punya masalah dan kekuatirannya masing-masing. Gue juga
percaya Allah juga ngasih kita masalah itu biasanya sepaket sama solusinya.
Udah mainstream ya kalimat gue? But, hey! Thats true, guys! Lagian apa rasanya
coba kalo kita hidup, tanpa masalah? Kalah donk kita sama burung-burung di
udara, yang tetap mesti mikir gimana caranya dia dapat makanan, besarin
anaknya, hindari pemangsa dan sebagainya. Kalah donk kita sama rumput ilalang
yang ga disiram, tapi tetep tumbuh, sekalipun dia tahu, semakin tinggi dia
tumbuh, semakin cepat dia dipotong dan dibakar?
Jadi,
itu kenapa tadi gue bilang, tulisan gue cuma buat lo yang open-minded. Karena
ya sekalipun latar belakang gue nulis ini adalah ayat kitab suci gue, tapi
bukan berarti gue pengen lo semua jadi Kristen semua. Tapi ya selagi segala
sesuatu itu positif dan bisa diterima secara logika, apalagi bisa dipraktekin
secara universal, kenapa gak kan?
Last,
mulailah nikmatin hidup lo tanpa menomorsatukan uang dan materi. Mulailah
merencanakan masa depan yang ada penyelenggaraan Allah di dalamnya.
Sehingga
ga ada lagi yang perlu lo kuatirin. Ga ada lagi yang perlu lo keluhin.
Ingat,
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
^_^
Kata-kata
buruk, kalimat-kalimat jelek tentang generasi kita semuanya mungkin benar. Kecuali
kita berani membalikkan keadaan. Orang-orang berpikir kita tidak akan bisa
kembali dari zaman tempat kita berada sekarang. Kita tahu bahwa itu adalah
lelucon. Tapi bekerja keras adalah bagaimana kita menangani masalah kita.
Menyerah
adalah sesuatu yang kita tidak pernah lakukan .
Mengubah
dunia kita menjadi lebih baik tidak akan mudah, tapi kita harus mencoba.
Melupakan
saat itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan.
Mengasihi,
menghormati, dan berbuat baik adalah cara kita saat pergi.
Hidup
hanya untuk uang dan kekuasaan adalah pemborosan.
Dan
kita tahu, kita benar-benar berhasil berpikir bahwa generasi kita adalah sebuah
kegagalan .
Itu
salah, kebenarannya adalah kita berada pada puncak, dimana umat manusia berkata,
“Generasi kita terkenal, akan ketidakberadaannya.”