Sabtu, 10 November 2012

Sejarah Pemikiran Jepang : MAKNA HISTORIS PERALIHAN DARI ALAM KE PENEMUAN




Dalam masyarakat manusia ada dua macam ikatan sosial yang pada dasarnya saling bertentangan. Yang pertama adalah ikatan yang ada di hadapan individu sebagai sesuatu yang sudah “jadi”. Yang kedua adalah ikatan yang dibentuk individu berdasarkan kehendak bebasnya. Pada yang pertama, pola ikatan sosial mempunyai suatu bentuk obyektif dan pasti, dan inividu menyesuaikan diri dengan pola ini seolah-olah ia ditakdirkan untuk berbuat demikian. Pada yang kedua, individu mempunyai suatu rencana, dan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuannya, ia menjalin suatu hubungan-hubungan sosial yang baru. Dengan demikian tidak pola obyektif dan pasti dalam cara ikatan sosial ini, ikatan tersebut berbeda-beda menurut tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tentu saja, hubungan sosial yang banyak sekali itu yang ada dalam kehidupan nyata tidaklah terbatas pada kedua tipe ini. Kedua tipe ini hanyalah tipe ideal yang merupakan dua bentuk kutub ikatan dalam masyarakat manusia, dan hubungan sosial yang sesungguhnya berada dalam jenjang nuansa yang tak terbatas antara kedua kutub tersebut.
Di Eropa para cendekiawan yang mempelajari secara historis kebangkitan masyarakat modern, baik dari segi hukum maupun dari segi sosiologi, telah menemukan bahwa dalam perjalanan perubahan-perubahan historis yang merintis terbentuknya masyarakat borjuis modern dalam sistem feodal abad pertengahan yang sudah mulai mundur, ikatan-ikatan sosial tipe kedua mulai menggantikan ikatan-katan sosial yang pertama, dan para cendekiawan tersebut mengajukan berbagai macam usulan untuk menjelaskan perubahan ini. Gagasan seperti “dari status ke kontrak” dan dari Gemeinscaft ke Gesselscaft merupakan usaha nyata dari kegiatan ini.
Generelasisasi ikatan Gesselscaft dapat dengan jelas ditempatkan pada suatu tahapan historis, kurang lebih tahapan historis masyarakat modern, tetapi cakupan historis pengaruh Gemeinscaft sama sekali tidak jelas dan kabur sebelum terbentuknya masyarakat borjuis. Akibatnya, Gemeinscaft mengabaikan perubahan historis yang terjadi ketika sistem komunal primitif runtuh dan suatu pola kekuasaan terbentuk.
Freyer membagi Gemeinscaft menjadi dua tahap untuk membentuk pembagian  tiga tahap dari Gemeinscaft, Stand gesellscaft, dan Klassengesellscaft. Masayarakat feodal ditempatkan  dalam kategori  Gesselscaft sebagai suatu Standesgessellscaft, yaitu sebagai suatu masyarakat yang di dasarkan atas status warisan (misbunsakai).
Pada akhir zaman pertengahan dan pada permulaan jaman modern di Eropa, ikatan-ikatan sosial dari tipe kedua dengan cepat mulai menggantikan ikatan-ikatan tipe pertama. Manusia abad pertengahan memandang prototipe dari semua hubungan sosial itu adalah lembaga-lembaga alamidan yang harus ada seperti keluarga (societates necessariae). Manusia modern berpandagan bahwa di manapun dimungkinkan, hubungan sosial haruslah didasarkan atas kehendak bebas individu (societates vountariae)
Tonies menulis dalam menjelaskan perlawanan antara Wesenwille (kehendak alami) dan Kuerwille (kehendak rasiona), Tonies menunjuk pada kebalikan dari hubungan antara sistem sosial dan manusia yang terjadi dalam peralihan dari masa abad pertengan ke abad modern. Dengan demikian kita sepakat dengan Gierke, bahwa “alam pikiran abad pertengahan berasal dari gagasan tentang suatu keutuhan tunggal”
Dapat disimpulkan bahwa pergeseran dari alam berpikir Chu His, yang memandang sistem politik dan sosial ada dengan sendirinya di langit dan di bumi, bagi logika aliran sorai, yang berpandangan bahwa mereka itu ditemukan oleh manusia sebagai pelakunya, sesuai kurang lebih dengan perubahan yang terjadi dalam kesadaran sosial “abad pertengahan” yang diuraikan di atas. Di lain pihak, Sorai memahaminya sebagai suatu sistem yang ditemukan oleh para raja awal yang dengan sepenuhnya menggunakan akal sehat mereka dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan mendatangkan perdamaian kepada manusia .
Tidak dapat disangkal bahwa alam berpikir masa Tokugawa awal, didasarkan atas konsep tentang alam, sesuaidalam maksud subyektifdan isi obyektifnya dengan Gemeinscaft. Sebaliknya, walaupun tujuan yang sadar akan konsep sorai mengenai penemuan merupakan suatu Gemeinscaft, konsep ini jelas diresap dengan logika suatu Gesellscaft.
Aliran Chu shi berhasil menjadi suatu bentuk cara berpikir politik dan sosial yang berpengaruh dengan dibentuknya masyarakat feodal Tokugawa tidak hanya konsep tatanan alam yang dianutnya sesuai dengan kebangkitan masyarakat feodal tetapi juga secara khusus alam pikiran. Chu shi cocok untuk masyarakat feodal. Sistem chu shi yang mengidentifikasi norma-norma dasar masyarakat feodal, yaitu, kelima hubungan, dengan sifat ontologis pada dua tingkat, secara paling efektif menyajikan dan memberikan dasar teoritis bagi suatu pemahaman tentang tatanan sosial semacam itu. Dasar metafisika terdalam filsafat Chu shi jelas terletak dalam penalaran organik, yaitu, yang maha tinggi, azas dasar dari tatanan alam semesta, adalah akar penyatu dunia, dan pada waktu yang sama merupakan suatu kekuatan khusus yang ada dalam segala hal dan memberi nilai yang tertinggi. Seorang pemikir zaman Tokugawa dengan cerdiknya membandingkan hubungan  ini dengan “bulan yang dipantulkan ke sawah”. Kegiatan-kegiatan yang ada menguasai segala sesuatu, langit dan bumi terulang dalam miniatur dalam prilaku etis dari salah satu makhluk di langit dan di bumi, manusia. Otto von Gierke menatakan tentang ide mengenai masyarakat Eropa abad pertengahan.
Kepada setiap makhuk diberukan tempat dalam keseluruhan, dan bagi setiap hubungan antara sesuai dengan keputusan Ilahi. Tetapi karena dunia merupakan satu organisme, yang digerakkan oleh satu roh, dibentuk oleh satu kekuasaan, azas-azas yang sama yang muncul dalam struktur dunia akan muncul sekali lagi dalam struktur setiap bagian. Karenanya setiap makhluk khusus, sejauh itu merupakan keseluruhan, merupakan suatu miniatur dunia, suatu mikroorganisme atau dunia kecil yang memantulkan mikroorganismeatau dunia dasar.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro