Jumat, 27 Desember 2013

Malam Warna Warni



Alam tidak mengizinkan kita mengagungkan nama Nya dengan cara yang sama.

Pagi itu kita tidak melihat altar kudus bersamaan. Kita juga tidak menyanyikan lagu yang sama untuk menyambut kelahiran Nya. Dalam hening, kuakui hatiku sempat berbisik. Seandainya saja, desahku pendek. Aku tak berani berharap banyak, jika itu tentang nama mu dan Tuhan.

Satu yang perlu kau tau, sejak awal aku telah mempersiapkan rasa ikhlas yang sedalam-dalamnya.
Tak perlu terlalu banyak kau titipkan cemas dan risau padaku, aku baik-baik saja.

Tapi jika memang mencintaimu adalah kutukan, aku tidak perlu ragu untuk mengamininya. Aku telah duluan menikmati perasaan indah itu, dalam diam, jauh hari sebelum aku mampu mengintip rongga matamu.

Malam itu, di hari natal, malam warna-warni itu.

Kita habiskan waktu, menikmati tontonan di panggung teater tepi pantai itu.

Puisi terakhir yang dimusikalisasikan tetiba menggelitik sanubariku. 

Aku benar-benar tak peduli apa makna yang sebenarnya ingin disampaikan si penulis kepada kita. Aku terhipnotis dalam makna yang rasanya begitu dekat dengan hatiku. Setiap kalimatnya menghasilkan pertanyaan baru dalam hatiku, pertanyaan yang bahkan aku sendiri tak berani menjawabnya. Dan lagi-lagi, aku hanya bisa mengintip matamu, berharap ada pertanyaan yang sampai ke dasar hatimu.

~
Bila ada warna pada malam, seberapa murni rindu yang kau siapkan untuk kepulanganku?
(Jika memang ada saatnya kita harus berpisah, aku dan kau harus pergi ke arah yang tak sama, apakah cerita yang sedang kita rajut akan menjadi penghangat di saat kita sama-sama direngut dingin?)

Seperti kau tahu, kepergian selalu akan menjajah ranah kepulangan.
(Apakah kau akan pulang ke tempat yang sama sebelum kau berangkat pergi, Sayang?)

Dan mimpi, akan mempermainkan, kebimbanganmu.
(Apakah mimpi ini terlalu tinggi untuk kita? Apakah benar semua mimpi ini hanya mempermainkan kita? Apakah kau merasakan kebimbingan yang sama sepertiku?)

Mulailah berhitung, waktu berjalan, aku tengah berkemas. Mulailah berhitung, waktu berjalan, aku tengah berkemas.
(Apa yang sedang kau pikirkan tentang masa depanmu? Adakah aku di sana? Aku tidak berani berpikir terlalu panjang. Akupun tidak bisa menjanjikan waktu, yang aku punya sekarang hanyalah rasa. Rasa yang memohon padaku setiap detik, agar aku menikmatinya. Akupun menikmatinya, sembari mempersiapkan bekal yang banyak, bekal ikhlas dan senyum air mata.)

Berdirilah di depan pintu. Angin musim dingin yang kutiupkan. Dari sini kan mengantarkan kepada kenangan. Betapa pun pahitnya tetaplah berharap.
(Adakah kau rasa getaran yang sama, ketika aku menggenggam tanganmu lebih erat? Betapapun pahitnya, bolehkah aku tetap berharap pada kisah ini? Dan bagaimanapun harapan itu tidak ada, bolehkah aku tetap berdoa untuk namamu?)

Sesungguhnya kau telah merencanakan kepergian, dan aku menyetujuinya. Itulah mengapa aku tak sepenuhnya mau kau hadir dan tinggal berangkat. Selain sedikit doa, selebihnya kuhanya membawa sejumlah surat-surat yang tak sempat kukirimkan.
(Aku yakin. Kau dan aku sama-sama telah mempersiapkan hati untuk menyetujui perpisahan. Dan karena itulah, sekarang kita benar-benar menikmati rasa yang sama-sama ada. Demi melupakan perpisahan yang kita tidak pernah tahu kapan akan tiba. Apakah benar doaku masih sedikit, Tuhan? Apakah masih bisa kupanjatkan doa yang sama lagi malam ini? Tuhan, jangan pisahkan kami.)

Dari negeri warna-warni, sejumlah surat baru tetap ku tulis. Tuk mengisi malam, tuk mencabut duri. Dari pulas tidurmu. Aku tak perlu mengatakan, agar kau berhenti menangis. Karena kau sangat tahu perubahan cuaca. Bila sempat kau lihat warna dalam malam, itu bukan buah dari dusta.
(Tak ada yang bisa kulakukan selain mencoba menuliskan huruf-huruf yang menggantung di setiap tidurku, kadang sakit rasanya. Banyak yang ingin kukatakan, tapi aku tak perlu mengatakannya. Aku tak ingin merusak kebahagiaan yang sama-sama sedang kita siapkan untuk perpisahan. Mungkin saja besok kita tidak bersama lagi. Mungkin rasa ini terlalu dini bagiku, tapi percayalah, kau tak perlu meragukannya.)

Aku tak melupakan ketulusanmu, aku slalu bersyukur. Karena darah masih mengalir. Karena nadi tetap nyeri. Aku tak melupakan ketulusanmu, aku slalu bersyukur. Karena darah masih mengalir. Karena nadi tetap nyeri.
(Ya. Manis dan pahit. Yang telah lewat dan yang akan menghadang. Akan selalu ku ingat. Terimakasih telah memilihku.)
~

Puisi berakhir membuat nyawaku kembali ke kursiku. Aku kembali merasakan genggaman tangan kita. Kulempar senyum untuk wajahmu yang masih menikmati panggung. Tangan kiriku menepuk tangan kanan mu, mataku menangkap matamu, senyum mu memancing senyumku, kita mengakhiri penampilan itu dalam hitungan detik, tapi sudah sejuta pertanyaan melayang-layang di setiap helai rambutku.

Pernah tidak kalian merasakan dua hal yang berbeda sekaligus?

Mencintai seseorang, bermimpi memilikinya seumur hidupmu tapi sekaligus telah mempersiapkan rasa ikhlas yang sedalam-dalamnya? Kalian bahagia bersamanya tapi sekaligus mempersiapkan air mata untuk menatap matanya.

Ya. Kau menghadirkan bahagia dan sakit secara bersamaan.
Akan aku ingat, bagaimana kita melewati malam itu, hari natal kemarin, malam warna-warni.
~

Lagu itu membangunkanku esok pagi. Setiap liriknya membisik indah di daun telingaku. Aku merindukanmu. Aku sudah siap untuk bersamamu. Tapi aku juga harus sudah siap jika memang kau harus pergi.

Dan siang itu, bibirmu seakan mendustaiku, “Kita jauhi semua yang buat kita jadi jauh ya.”
Hatiku tersenyum, tapi segera mempersiapkan air mata.
Pernahkah kau merasakannya?

Ya. Bahagia dan sakit. Bersama-sama.

Jumat, 08 November 2013

Wanita Terburuk

Satu per satu kenangan mendatangiku..

“Aku memang wanita yang buruk” adalah kalimat penutup setiap kali aku berpikir, mengingat masa laluku, lelakiku.. Aku yakin, semua teman, dan semua yang mengenalku juga berpikir hal yang sama..

Wanita mana yang bisa dikatakan baik, ketika dia telah mengatakan “aku mencintaimu” kepada 7 lelaki berbeda dalam waktu 6 tahun?? Lalu menikmati waktu bersama lelaki lain, sekalipun sedang mengikat status dengan lelaki yang berbeda pula?

Tidak cukup sampai di situ.. Aku merasa begitu menjijikan ketika mengingat semua yang telah aku lalui.. Mengingat semua kebodohan-kebodohan sama yang telah aku lakukan.. Mengingat kembali bagaimana aku belum berubah, aku yang hingga sekarang belum mampu belajar dari kesalahan..

“Tidak ada laki-laki baik yang pantas mendambakanku sebagai wanitanya” adalah kalimat paling menyedihkan yang aku katakan untuk diriku sendiri, untuk menghukum diriku sendiri..

Setiap malam, aku menangis untuk semua kesendirian yang terasa begitu setia menemaniku.. Rasa takut yang selalu menyelimutiku.. Bahwa tidak akan ada satu makhluk pun yang akan menangis untuk kepergianku, baik untuk sementara ataupun selamanya..

Setiap hari yang aku lakukan hanyalah melupakan masa lalu dengan menemukan sesuatu yang baru.. Dan sesuatu yang baru pun akan segera terlupakan oleh sesuatu yang lebih baru lagi.. Semua hanya masalah waktu.. Tanpa terasa, aku terlalu serius melupakan masa lalu.. Tapi lupa untuk memaafkannya..

Apa yang harus ku lakukan.. Berkali-kali aku berpikir.. Apakah aku terlalu menyeriusi hal ini? Atau aku seharusnya tidak berpikir terlalu jauh? Apa sebaiknya aku tetap menikmati hariku seperti biasanya, belajar dengan rajin, menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman, atau membantu orangtua mengurusi rumah.. Bermain-main dengan segala hal seperti  yang dilakukan kebanyakan orang seumurku?

Tapi, bagaimanapun aku mencoba menikmati hariku, mereka selalu hadir.. Bagaimana ini? Aku tidak bisa benar-benar mencintai siapapun lagi.. Apakah itu bukan sebuah masalah besar? Atau ini hanya masalah kelabilan anak remaja? Akankah ini semua membawa ku kepada waktu yang baik-baik saja?

Ketika aku mencoba membuka hati lagi, menemukan seorang yang baru, maka seorang di masa lalu akan datang, tersenyum kecut, lalu sesuatu dalam hatiku bergetar. Sesuatu itu seperti menelanjangiku dan membuatku malu. Membuatku tersudut pada tempat yang tidak ada seorang pun. Aku kemudian merasa tidak pantas mencintai siapapun lagi. Aku kemudian merasa semua kata cinta yang pernah keluar dari mulutku adalah hina. Aku kemudian merasa semua rasa cinta yang pernah ada di hatiku adalah dosa. Aku kemudian merasa semua kebahagiaanku yang disaksikan semua orang tak berhenti menertawakanku. Aku kemudian mati.

Setiap kesendirian menjemputku, ntah mengapa yang aku bisa hanyalah menghubungi masa laluku. Aku selalu mencoba memilih satu di antara mereka setiap malam, dini hari tepatnya.. Jika yang kupilih tidak membalas pesanku, maka aku akan memilih seorang yang lain, hingga kudapat sebuah nama.. Setelah ada yang membalas pesanku, kemudian aku akan berkomunikasi singkat dengan mereka..  Dan hanya itu cara yang paling cepat membuatku kembali tertidur..

Tapi jelas aku tidak bisa melakukan itu setiap malam.. Aku tidak mungkin mengganggu dan mengurusi hidup mereka lebih jauh.. Semua kata perpisahan untuk mereka, selalu keluar dari mulutku.. Jelas aku bukanlah orang yang pantas untuk itu.. Sekalipun sebenarnya malam dimana aku memilih untuk tidak menghubungi siapapun adalah malam paling menyakitkan untuk ku..

Malam-malam seperti itulah yang sekarang sedang aku nikmati, sendiri.. Malam yang selalu datang menghukumku, menghakimi semua kehinaanku.. Malam dimana otakku bekerja begitu keras untuk membunuh semua masa lalu.. Malam dimana aku tak dapat berpikir.. Hanya menangislah caraku untuk menikmati malam.. Membuatku lelah, dan tertidur, lalu terbangun dengan badan yang terasa semakin memburuk, padahal aku tidak menderita sakit apa-apa..

Apa yang harus aku lakukan...

Aku ingin mencintai seseorang dengan sepenuh hatiku... Aku benar-benar ingin merasakan cinta sesungguhnya... Aku benar-benar ingin memiliki seseorang yang akan aku pertahankan sekuat tenagaku... Aku benar-benar ingin menemukan orang yang akan menerima nyawaku sebagai pengorbananku... Aku benar-benar ingin mencintai orang lain, seperti aku mencintai diriku sendiri... Aku benar-benar ingin, Tuhan...

Tapi, masihkah waktu mengizinkanku bertemu dengan seseorang yang pantas mencintai wanita buruk seperti ku?

“Jika ada lelaki yang ditakdirkan untuk mendambakanmu sebagai wanitanya, maka dia adalah lelaki yang buruk. Karena hanya wanita buruk yang pantas mendapatkan lelaki buruk.” – aku tertegun mendengar kata hatiku sendiri.

Jika memang ini pertanda aku akan memasuki gerbang kedewasaan, maka aku akan menikmati semua kesendirian ini sampai kapanpun itu. Ntah sebagai pengorbananku, ntah sebagai hukumanku.

Aku ingin..
Dewasa..

Mencintaiku adalah Kebodohan Terbesarmu.

Satu per satu kenangan mendatangiku..

“Aku memang wanita yang buruk” adalah kalimat penutup setiap kali aku berpikir, mengingat masa laluku, lelakiku.. Aku yakin, semua teman, dan semua yang mengenalku juga berpikir hal yang sama..

Wanita mana yang bisa dikatakan baik, ketika dia telah mengatakan “aku mencintaimu” kepada 7 lelaki berbeda dalam waktu 6 tahun?? Lalu menikmati waktu bersama lelaki lain, sekalipun sedang mengikat status dengan lelaki yang berbeda pula?

Tidak cukup sampai di situ.. Aku merasa begitu menjijikan ketika mengingat semua yang telah aku lalui.. Mengingat semua kebodohan-kebodohan sama yang telah aku lakukan.. Mengingat kembali bagaimana aku belum berubah, aku yang hingga sekarang belum mampu belajar dari kesalahan..

“Tidak ada laki-laki baik yang pantas mendambakanku sebagai wanitanya” adalah kalimat paling menyedihkan yang aku katakan untuk diriku sendiri, untuk menghukum diriku sendiri..

Setiap malam, aku menangis untuk semua kesendirian yang terasa begitu setia menemaniku.. Rasa takut yang selalu menyelimutiku.. Bahwa tidak akan ada satu makhluk pun yang akan menangis untuk kepergianku, baik untuk sementara ataupun selamanya..

Setiap hari yang aku lakukan hanyalah melupakan masa lalu dengan menemukan sesuatu yang baru.. Dan sesuatu yang baru pun akan segera terlupakan oleh sesuatu yang lebih baru lagi.. Semua hanya masalah waktu.. Tanpa terasa, aku terlalu serius melupakan masa lalu.. Tapi lupa untuk memaafkannya..

Apa yang harus ku lakukan.. Berkali-kali aku berpikir.. Apakah aku terlalu menyeriusi hal ini? Atau aku seharusnya tidak berpikir terlalu jauh? Apa sebaiknya aku tetap menikmati hariku seperti biasanya, belajar dengan rajin, menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman, atau membantu orangtua mengurusi rumah.. Bermain-main dengan segala hal seperti  yang dilakukan kebanyakan orang seumurku?

Tapi, bagaimanapun aku mencoba menikmati hariku, mereka selalu hadir.. Bagaimana ini? Aku tidak bisa benar-benar mencintai siapapun lagi.. Apakah itu bukan sebuah masalah besar? Atau ini hanya masalah kelabilan anak remaja? Akankah ini semua membawa ku kepada waktu yang baik-baik saja?

Ketika aku mencoba membuka hati lagi, menemukan seorang yang baru, maka seorang di masa lalu akan datang, tersenyum kecut, lalu sesuatu dalam hatiku bergetar. Sesuatu itu seperti menelanjangiku dan membuatku malu. Membuatku tersudut pada tempat yang tidak ada seorang pun. Aku kemudian merasa tidak pantas mencintai siapapun lagi. Aku kemudian merasa semua kata cinta yang pernah keluar dari mulutku adalah hina. Aku kemudian merasa semua rasa cinta yang pernah ada di hatiku adalah dosa. Aku kemudian merasa semua kebahagiaanku yang disaksikan semua orang tak berhenti menertawakanku. Aku kemudian mati.

Setiap kesendirian menjemputku, ntah mengapa yang aku bisa hanyalah menghubungi masa laluku. Aku selalu mencoba memilih satu di antara mereka setiap malam, dini hari tepatnya.. Jika yang kupilih tidak membalas pesanku, maka aku akan memilih seorang yang lain, hingga kudapat sebuah nama.. Setelah ada yang membalas pesanku, kemudian aku akan berkomunikasi singkat dengan mereka..  Dan hanya itu cara yang paling cepat membuatku kembali tertidur..

Tapi jelas aku tidak bisa melakukan itu setiap malam.. Aku tidak mungkin mengganggu dan mengurusi hidup mereka lebih jauh.. Semua kata perpisahan untuk mereka, selalu keluar dari mulutku.. Jelas aku bukanlah orang yang pantas untuk itu.. Sekalipun sebenarnya malam dimana aku memilih untuk tidak menghubungi siapapun adalah malam paling menyakitkan untuk ku..

Malam-malam seperti itulah yang sekarang sedang aku nikmati, sendiri.. Malam yang selalu datang menghukumku, menghakimi semua kehinaanku.. Malam dimana otakku bekerja begitu keras untuk membunuh semua masa lalu.. Malam dimana aku tak dapat berpikir.. Hanya menangislah caraku untuk menikmati malam.. Membuatku lelah, dan tertidur, lalu terbangun dengan badan yang terasa semakin memburuk, padahal aku tidak menderita sakit apa-apa..

Apa yang harus aku lakukan...

Aku ingin mencintai seseorang dengan sepenuh hatiku... Aku benar-benar ingin merasakan cinta sesungguhnya... Aku benar-benar ingin memiliki seseorang yang akan aku pertahankan sekuat tenagaku... Aku benar-benar ingin menemukan orang yang akan menerima nyawaku sebagai pengorbananku... Aku benar-benar ingin mencintai orang lain, seperti aku mencintai diriku sendiri... Aku benar-benar ingin, Tuhan...

Tapi, masihkah waktu mengizinkanku bertemu dengan seseorang yang pantas mencintai wanita buruk seperti ku?

“Jika ada lelaki yang ditakdirkan untuk mendambakanmu sebagai wanitanya, maka dia adalah lelaki yang buruk. Karena hanya wanita buruk yang pantas mendapatkan lelaki buruk.” – aku tertegun mendengar kata hatiku sendiri.

Jika memang ini pertanda aku akan memasuki gerbang kedewasaan, maka aku akan menikmati semua kesendirian ini sampai kapanpun itu. Ntah sebagai pengorbananku, ntah sebagai hukumanku.

Aku ingin..
Dewasa..

Jumat, 18 Oktober 2013

Doubutsu Uranai - Ramalan Ala Jepang

Kamu termasuk orang yang hobi baca ramalan? Coba deh cek melalui Doubutsu Uranai.
Doubutsu Uranai adalah salah satu ramalan ala Jepang yang menggunakan data tanggal lahir untuk mengungkapkan karekteristik manusia melalui simbol 12 jenis binatang.

Ramalan ini membantu kita untuk mengenal lebih dalam tentang diri kita, dan juga mengenal lebih dalam tentang diri orang lain. Sehingga sedikitnya dapat membantu kita dalam membangun hubungan sosial.

Doubutsu Uranai ini didasarkan pada "Empat Pilar Takdir" yang berasal dari Ying/Yang, teori lima unsur yang telah diketahui oleh seluruh Asia dari zaman kuno. Dan kemudian, aspek sosial-psikologi dan perilaku psikologi dimasukkan. Menganalisis informasi dari pemantauan menyeluruh dan lengkap, juga telah diuji secara statistik. Ramalan ini menggunakan statistik komputerisasi, sehingga Doubutsu Uranai mampu dipertanggungjawabkan.

Ramalannya selalu terbukti benar! 99% akurat! Hanya dengan mengetahui tanggal lahir, siapa pun bisa menjadi peramal besar sekaligus. Ini adalah rahasia popularitas dari ramalan ini.



Doubutsu Uranai sebenarnya bisa dibagi ke dalam 3 kategori : 
   a. Cek Personaliti
   b. Cek Kecocokan (untuk pasangan, hihihi)
   c. Ramalan Keberuntungan Harian

Nah, penasaran dan pengen tahu tentang ramalan mu sendiri?
Bisa coba cek di sini. 

Nah, pengklasifikasian Doubutsu Uranai sendiri juga ada 3 yaitu :
1. Simbol Bumi, Matahari, Bulan Sabit, Bulan Penuh.
2. Warna Kuning, Hijau, Cokelat, dan Hitam.
3. Kategori kombinasi egois vs perhatian dan fokus vs mudah terganggu. 

Bumi : (Egois dan Fokus) : Tiger, Wolf, Monkey, dan Koala.
Matahari: (Egois dan Mudah Terganggu) : Pegasus (Kuda Bersayap), Elephant, Lion, dan Cheetah.
Bulan Penuh : (Perhatian dan Fokus) : Sheep dan Phanter (Harimau Kumbang) .
Bulan Sabit: (Perhatian dan Mudah Terganggu) : Fawn (Rusa) dan Tanuki (Musang).

Untuk teman2 yang lahir di tanggal 18 April 1993 (sama denganku) bisa langsung baca terjemahan Doubutsu Uranainya seperti ini:

Anda adalah Black Tiger, yang adalah seorang wanita yang sehat dan hidup. Selalu membuat suasana cerah dan ceria di mana Anda berada. Kepribadian ramah dan baik Anda membuat Anda memiliki banyak teman, dan Anda sangat populer.

Namun demikian, tidak seperti sikap terbuka , Anda bisa terlalu serius dan argumentatif. Anda memiliki pikiran yang murni dan sangat kalkulatif.

Tapi seperti yang Anda lihat, Anda dapat dengan mudah beradaptasi dengan keadaan, dan tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar harmoni kelompok.

Anda tidak menunjukkan ketegangan Anda kesedihan, dan dapat menjalani hidup bahagia dan riang dalam setiap situasi atau kesulitan. Mental yang kuat membuat Anda bertindak sebagai salah satu kekuatan untuk membuat cita-cita Anda menjadi kenyataan. Karena itu, Anda dapat lebih keras kepala untuk tetap pada rencana yang telah Anda buat.

Anda memiliki pikiran brilian dan kecerdasan yang tinggi dan dapat membuat keputusan secara logis dan tenang. Sikap dan preferensi tampaknya lugas besar, orang mungkin berpikir Anda boros. Tapi meskipun Anda mencari kemewahan di atmosfer, ekonomi Anda sangat hemat.

Anda cocok untuk pekerjaan seperti pengacara dan polisi perempuan, yang dapat menggunakan rasa keadilan secara maksimal. Tapi kau sangat tangguh dan bisa menuangkan semua energi Anda ke sesuatu yang selalu Anda lakukan hingga selesai.

Setelah kawin, Anda akan menempatkan insting keibuan alami Anda untuk membuka sebuah keluarga yang hangat. Tapi keramahan Anda membuat banyak orang seperti Anda untuk terus bekerja.

Waah,, keren yaa! ^^ hihihi
Bagaimana dengan Doubutsu Uranai mu??

Rabu, 16 Oktober 2013

Nama Paling Cantik dan Sexy

Emang susah punya nama cantik 'cornelia' yaa. Apalagi tambah sexy karna marga (boru) 'napitupulu'. “Lasuah se mambaconyo,” kalau kata orang Minang. Cewek yang ga cantik dan ga sexy, pasti lidahnya ga bisa nyebut nama aku dengan benar, kasian deh. Kalau cowok yang lidahnya ga bisa nyebut nama aku dengan benar, berarti dia ngerasa sakit hati, karna cintanya aku tolak *huuh*


Paling males lah dipanggil 'lik'. Semua nya mulai sejak kuliah, tapi ntah siapa lah yang mulai duluan singkat2 nama cantik aku. Padahal 'lia' aja kan udah pendek, mesti lagi dijadiin 'li' dipake penekanan 'k' pula dibelakangnya. Malah kadang ada yang berani frontal cuma manggil 'ia'. Lain cerita disuruh panggil cornel, malah diamputasi lagi jadi 'corn', paling parah lagi ada yang dipretelin jadi 'cornet'. Huff sebel >< Belum lagi kalau udah masalah marga (boru) ‘napitupulu’. Cuma 50% yang bisa nyebutin dengan benar, itupun karna dia orang batak, sodara, atau sering kepoin FB aku. Kalo emang ga bisa nyebutin, ya ga usah dipretelin juga kali. Jadi 'napi' lah, 'pulut' lah, macem2 deh. Itu kata dilengketin ke nama, bukan buat lucu-lucuan. Yang punya marga 'napitupulu' bukan aku aja. banyak yang lain, dikejar leluhur si begu laos baru tau rasa!

Tapi buat yang manggil 'onel' gapapalah. Mungkin dia aslinya cantik dan sexy, cuma ga bisa bilang 'r' aja karna lidah kependekan. XD

Tulisan ini bukannya karna papa mama nyembeli sapi 1 ton kg waktu buat nama aku. Tapi karna aku cinta nama aku yang cantik dan sexy.

Sebel juga liat orang yang ga pede sama namanya sendiri atau emang karna nama kalian ga secantik dan se-sexy nama aku ya? Lihat tu orang-orang yang suku Batak (jaman dulu), yang kebanyakan punya nama-nama rada janggal. Ada yang namanya Bangun lah, Sory lah, Kasur lah, Tiang lah, Tupak lah, Dindingl lah, bahkan ada yang namanya Muslim padahal dia non Muslim. But what? Mereka (kami) masih bangga sama nama masing-masing!

Bacot aja yang banyak sok mau cinta Indonesia. Hal kecil kaya nama sendiri aja belum bisa dicintai. Bullshit bzzz -_-

Akhir kata, maaf ya kalo nama Cornelia Napitupulu kelewat cantik dan sexy.
Weeeeeek :P

Selasa, 15 Oktober 2013

Gambar Bercerita


Gambar di atas adalah sebuah kode buat kaum adam. Ya, apa yang dilakukan cowok di atas adalah hal yang diinginkan setiap cewek untuk kamu lakukan! Cewek manapun, selalu ingin dinomorsatukan oleh lelaki nya. Itu mengapa mereka bisa saja cemburu pada pekerjaanmu, orangtuamu, saudaramu, atau bahkan film favoritmu.



Inilah kebanyakan problem yang sering melanda sebuah hubungan. Cewek selalu berharap cowok bisa membaca pikirannya dan tidak pernah berani bicara langsung. Mungkin gue jelasin, begini. Ada ketakutan tersendiri buat cewek untuk bilang sesuatu yang dia inginkan. Bukan takut si pria menolak keinginannya. Kadang hanya takut ditertawakan, dibilang kekanak-kanakan. Tapi, yang paling sering adalah takut kalau si pria akhirnya melakukan segala hal cuma karena si cewek yang minta. Apapun yang si cowok lakukan (sekalipun itu keinginan si cewe) kelihatannya udah gak cool lagi gitu deh.


Ini juga. Cewek secara psikologis termasuk makhluk yang lebih banyak tergantung pada perasaan. Makanya sering banget keliatan moody. Bentar ngambek, bentar ceria, bentar pemarah. But, apa sih yang sebenarnya si cewek harapin? Gak ada. Selain si lelaki tetap merasa memiliki dan stay beside us. Kami pengen tahu, sebagai seorang pria, seberapa sanggup kamu mengontrol kami.


Ceritalah. Jangan pernah menyimpan rahasia sama cewek deh, apalagi kalau dibilang blak-blak an seperti "kamu belum boleh tahu.", "ini masalah besar. aku aja yang tahu.". Penutupan diri seperti itu, bisa jadi hal yang paling memuakkan. Oke benar. Cowok emang pengen nyelesain masalahnya sendiri. Cowok ga mau mengikutsertakan cewek, bikin susah cewek dalam masalahnya. Tapi bukan itu yang so sweet buat cewek. Ketika kalian cowok-cowok mau berbagi dunia kalian, masalah kalian ke cewek, bagi cewek itu sebuah kondisi dimana kalian bener-bener serius sama dia. Kondisi dimana cewek dianggap 'ada' dan berperan dalam hidup kalian, walaupun kadang yang cewek lakukan cuma bisa mendengarkan.



Ini jangan sampai terjadi. Membuat cewek menangis. Cewek kalau udah nangis atau sedih banget, trus cowoknya ga ada, dan tiba-tiba ada cowok lain yang nenangin dia, bisa jadi hal yang berbahaya. Bukan karna si cewek ga setia. Cuma ya gitu deh yang cewek mau. Gue rasa ga beda juga sama cowok. Kalau cowok lagi sedih, trus ga ada cewek kamu di samping kamu, dan tiba-tiba ada cewek lain disebelah kamu. Pasti agak terpengaruh kan? Manusiawi lah untuk hal yang satu ini. Jadi ga usah sering nge-judge cewek sebagai makhluk yang banyak maunya.


Gambar ini punya memori tersendiri buat gue. Ya, gue ga pengen cerita banyak tentang gambar ini. Gue rasa gambar udah cukup ngejelasin semuanya. Wakakak


Cewek selalu ngerasa cakep kalau udah jalan sama cowok yang dia sayang, sejelek apapun cowoknya. Percayalah.


Beginilah kita ya? Hehehe. Hanya mengalah dan komunikasi lah jalan terbaik untuk kembali.


Panjang cerita ini itu. Bikin gambar ini itu. Akhirnya gue kangen seseorang, ehm, gak deh, kangen beberapa orang. But, no one here. Ya, sekarang lagi ga ada yang bisa gue peluk ya. Udah akh kalau gitu, males lanjutin cerita2 gambarnya. Jadi galau deh. Bye. :P


Senin, 14 Oktober 2013

Sakit Kepala

Huff.. Sakit banget kepala gue..

Ketika pengen ikutin egois maka dalam hati gue :

“ Apasih! Cowo semuanya sama aja!! Perhatiannya, pedulinya, sayang2nyaa cuma karna STATUS! Kalau udah putus, semua bisa-bisany aja hilang dimakan waktu! Ga ada satupun kata sayang lagi! Apa sih!!! Mending juga gue lari ke si A atau si B! Walau gue ga pernah ngasih harapan untuk hubungan lebih lanjut, bahkan si B udah gue tolak, sampe skrang masih tetap care! Masih tetap sms gue, telpon gue! Sementara lo!!?? Orang yang udah gue pertahanin selama ini, ujung-ujungnya semua cuma bullshit!!! Bisa nya serius kalau udah urusan peluk cium aja!! Tapi susah banget pengertian sama gue! Plis lah! Ngertilah gue ni anak umur berapa, pola pikirnya masih gimana, maunya gimana!! Lo pikir mudah ha!?? Apa gunanya semua yang kita indah-indahkan selama ini??? Ujung-ujungnya TAIK! Lihat deh, sekarang udah seminggu kita bubar! Tapi lo gak ada sedikit2nya peduli sama gue! Berapa kali gue sms, jawaban selalu cuek!! Lo ga ngerti seberapa kangennya gue tiap malam, dan ga bisa tidur kalo ga dapat kabar dari lo!!! Terakhir gue udah kangen banget dan lagi-lagi bikin gue sakit tau!! Saking sakitnya, gue dengan bodohnya mau nelpon lo, karna gue udah ga tahan lagi mendam2 kangen ini!! Setelah gue telpon, lo malah cuek sejadi-jadinya dan asyik aja nonton bolaa!!!! Emang dasar BRENGSEK ga pnya hati!! JAHANAM lo!! Ga ada otak!! Udah deh!! Sekrang terserah!! Mau mama papa nyariin lo kek, mau gue udah buang2 waktu sekian bulan kek, mau kita udah ngapa2in kek, mau kita udah kemana2 aja kek, mau kita udah punya rencana ini itu kek, mau kita udah beli ini itu kek!! TAIK SEMUAAANYA! Gue ga bakal pernah mau balikan sama lo! NAJISSS!!!!!”

Ketika gue mencoba sok dewasa:


“Huff. Apa emang ga ada jalan lagi ya buat kita bisa sama-sama lagi? Ntahlah. Stres aku tiap mikirin kamu, tiap ga ada kamu. Kok bisa yaa kamu santai2 aja. Tapi yaudahlah, mungkin kaya gini deh masalah2 yang bakal datang kalo udah pertahanin hubungan sampe sejauh ini. Aku ga pengen sekian waktu yang udah kita lalui ini semuanya harus sia-sia. Apa ga ada niat kamu buat balikan sama aku? Minta maaf atau ngelakuin apa gitu? Atau emang segitu susahnya ya buat kamu ngertiin aku yang masih banyak anak2nya. Atau kita emang ga jodoh ya? Huff. Kita emang terpaut umur cukup jauh. Tapi apalah, masih banyak kok orang yang beda umurnya lebih jauh2. Ga ada rencana kamu perbaiki hubungan kita? Ga kerasa kamu kehilangan aku ya? Atau emang karna aku ga terlalu penting2 banget buat kamu ya? Ini aku yang lebay atau kenapa ya. Atau aku yang ga bisa hidup sendirian. Atau jangan2 emang aku ditakdirkan buat serba sendirian ya? Hmm. Pengenlah baikan, maafan, balikan sama kamu. Buat cerita-cerita baru lagi. Tapi ntahlah. Ga mungkin juga kayaknya aku ngemis-ngemis perhatian kamu ya. Atau aku emang mesti istirahat pacar-pacaran ya? Mamapapa aku sering cariin kamu tu ha. Mereka kangen kamu tu ha. Apalagi aku. Pengen ketemu sama kamu ha. Cuek banget sih. Padahal udah tau aku paling gasuka dicuekin. Tega banget sih kamu. Apalah gunanya semua kata2 manis kamu selama ini ha? Rasanya sayang aja gitu kan. Delapan bulan ini juga bukan nya baik2 aja hubungan kita. Udah ada naik turunnya, tapi kita tetap bisa ngelewatinnya sama-sama kan. Sekarang kok kamu tinggalin aku aja sih. Sampai hati banget kamu biarin aku kayak gini. Hmm. Yaudahlah. Semua orang pnya kesalahan masing-masing. Aku harus bisa memaafkan. Ntah itu untuk baikan sama kamu atau untuk memulai cerita baru dengan yang lain. Terimakasih lah untuk semua waktu kamu selama ini. Maaf aku selalu ngerepotin kamu untuk hal-hal ga penting dalam hidup kamu. Semoga kita bisa jalanin hidup sama-sama lebih baik ke depannya. 

Jumat, 30 Agustus 2013

Refleksi Semata

Tuhan memang punya berbagai cara untuk menyentuh kita..


Sebelumnya saya awali dengan pict ini.. Kurang lebih terjemahan panjang nya gini : "Setiap hari yang kita jalani mungkin tidak selalu baik.. Tapi selalu ada sesuatu yang baik di setiap hari yang kita jalani.."

Jadi begini..

Saya punya seorang teman yang selalu memiliki baju baru, sepatu baru, hape baru, makan di tempat mewah, berlagak dan menjalani hidup dengan penuh senyuman karena dia memiliki semuanya.. Jujur saja, rasa kecil hati sering menghampiri hati saya, karena dia memiliki hal-hal yang menjadi keinginan saya..


Tapi sampai malam ini saya masih tertegun mendengar cerita bahwa ....

Dia sering membentak orangtuanya, bahkan tak segan melakukannya di depan temannya.. Tidak membantu pekerjaan rumah tangga, bahkan ibunya sedang dalam kondisi sakit.. Hidup tanpa perjuangan dan kerja keras.. Padahal, jangankan masa depan, orangtuanya saja tidak punya rumah untuk diwariskan..

Mungkin ini hasil manjaan orangtuanya juga yang selalu diam ketika dia membentak, ujar si pencerita.

Hanya pandai meminta tanpa malu kepada sanak saudaranya.. Bukannya dibalas dengan menunjukkan prestasi tapi malah hidup berfoya-foya.. Membuat utang dimana-mana dan tak malu untuk lupa membayarnya..

Kadang saya merasa sedikit iri, mengapa setelah diberikan ayah dan ibu yang begitu pengertian dan perhatian seperti itu, kau malah membentaknya, teman?? TwT Pertanyaan-pertanyaan mengapa menghantui hati dan pikiran saya.. Membayangkan kesenjangan antara latar belakang keluarga dan gaya hidupnya membuat saya merasa semakin gundah..

Di saat dia memiliki semua yang saya butuhkan dan inginkan, tapi tidak mensyukurinya dan hanya mengejar keinginannya..


Ya, kehidupan menyenangkan yang dia miliki pada akhirnya, hanyalah sebuah kesemuan..

Ntah mengapa saya harus mendengar cerita seperti ini tadi siang.. Di saat saya baru saja ingin mengirimi pesan singkat kepada ibu saya, meminta dikirimkan sedikit uang lebih untuk membeli celana baru.. Di saat saya baru saja ingin memesan makanan yang harganya melebihi rupiah di dompet saya..

Saya kira kejadian-kejadian seperti ini hanya ada pada sinetron-sinetron Indonesia..

Tapi ntahlah, seketika saya membatalkan pesan yang akan saya kirim ke ibu saya tadi.. Terlebih mengingat ini akhir bulan.. Juga memesan makanan yang mampu dilunasi dari dompet saya sendiri..


Akhirnya malam ini saya melihat ke dalam diri saya sendiri.. Merasa bodoh telah merasakan iri dan kecil hati untuk hal-hal duniawi yang belum menjadi milik saya..
Saya seharusnya bersyukur karena sampai hari ini masih diajarkan hidup penuh dengan kesederhanaan.. Mampu bertahan dengan segala ke apa-adaan yang saya miliki..

Lihat pict di atas! 
Saya seharusnya : tidak berharap, tidak meminta, tidak berasumsi..
Saya harus tahu : keterbatasan saya, dimana saya berdiri, dan peran saya..
Saya jangan : terpengaruh, mencemburui, gila ketakutan..
Saya hanya perlu : mengikuti aliran yang ada dan tetap bahagia..

Menepis rasa kecil hati dan tersenyum tanpa beban di esok pagi..

Terimakasih Tuhan, Kau masih menyanggupiku hingga hari ini..