Pagi
nya hari minggu, aku mencoba memulai mengiriminya pesan duluan. Tapinya tidak
berbalas. Itu pancingan pertamaku hari itu. Karena tidak berbalas ya sudah,
akupun tidak mengabaikan apapun lagi tentangnya. Semua selesai hanya di malam
kemarin, pikirku. Sorenya pun aku berencana untuk ke sekre, seperti aktivitas
ku biasanya. Dan tidak kusangka dia sedang di luar, sedang mencuci piring,
mungkin. Sekilas aku lihat dia mengenakan kaus dan celana pendek biasa. Tapi
aku sengaja tidak terlalu memperhatikannya. Aku ingin dia yang menarik
perhatianku terlebih dahulu. Hahahahaha XDD
Kebetulan
sekali saat itu Paulus, salah seorang anggota biasa (AB) baru selesai masak
nasi goreng. Akupun membunuh waktu, menunggu dia menarik perhatianku dengan
mencicipi masakan itu. Aku duduk di teras depan dan dia naik ke lantai 2. Dan
untuk kesekian kalinya, aku benar. Tak lama kemudian dia turun, sudah
mengenakan pakaian lebih layak, dan membawa kamera. Berhenti sejenak di
dekatku. Untung saja Heri (salah seorang AB juga) terlebih dulu bertanya, “ Mau
kemana Bang?”. Bang Edo pun menjawab, “mau hunting-hunting foto dulu ke
taplau”. Akupun mengerti maksudnya, dan langsung menantang, “Aku ikuuuuut!”.
Dengan aura bahagia Bang Edo menjawab, “Ya ayoklah.”
Sore
itu kami berjalan ke taplau, yang tidak terlalu jauh dari sekre kami, berdua.
Dia bercerita cukup banyak tentang dirinya, juga tentang perasaan nya kepadaku,
penjelasan untuk kalimat di layar telepon genggamnya tadi malam. Setelah banyak
bercerita, aku mengenal pribadinya lebih banyak. Dia tipe cowok pencerita.
Mirip beberapa masa laluku. Aku suka. Ntahlah ceritanya itu bualan semata, aku
tidak peduli. Setidaknya dia membuatku berhenti menjadi si pencerita untuk
sementara.
Kemudian
sorepun habis. Kami kembali ke sekre, karena sekitar jam6, Bang Edo harus
pulang kembali ke Pekanbaru. Kami pun berpisah, hingga sekarang. Tidak akan ada
cerita lagi pastinya, batinku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro