Kamis, 28 Juni 2012

Si Sipit Eps.V - Carocok


Hari ini aku dan dia ke Pantai Carocok. Kami berdua sama-sama gak tahu jalan dan gak pernah ke sini. Hanya bermodal petunjuk si Nanda, kami akhirnya nyampai juga, walaupun sempat salah jalan. Hahahahaha xDD





Tidak ada kata menyesal setelah datang ke Pantai Carocok di Painan, Pesisir Selatan. Pantainya tidak begitu luas memang, tapi punya pasir yang putih dan laut yang bersih. Kami berdua juga berkeliling, menikmati pulau-pulau di sekitar nya dengan menyewa perahu motor. Rasa-rasa di mana gitu yaa, keliling-keliling berdua naik perahu. Hoho. Para penduduk di sini juga terbilang ramah. Terbukti dari senyum mereka saat membalas setiap sapaanku. Selain menikmati pantai, laut, dan perahunya, di sini juga menyediakan permainan banana boat dan flying fox. Hanya saja, kebetulan kami sedang tidak mood untuk melakukan keduanya. Kami kan hanya moodnya berduaan, wkakakakakaka XDD

Tetapi di sini terbilang cukup banyak nyamuk. Untung saja aku memakai baju lengan panjang, kalau tidak, heu. Bisa sampai 10 ekor nyamuk ngikutin terus kemana kita pergi. L

Menatap dalam matamu hanya ingin membuatku menangis. Perasaanku berkecamuk. Luar biasa dilema. Aku tak mampu menghasilkan keputusan apa-apa. Sementara itu kau pun belum mencoba mengerti bagaimana rapuhnya aku. Tanpa merasa berdosa terus mendesak ku untuk memberi jawaban.

Bagaimana bisa aku berkata tidak, setelah kau mengisi banyak kekosonganku?

Tapi bagaimana bisa aku berkata iya, sebelum aku mempercayai semua ceritamu?

Aku sedang berusaha sayang, mengertilah. Lihatlah, aku sedang menatap matamu dalam. Berusaha temukan kejujuran dalam setiap lorongnya. Lihatlah, aku sedang menyimak setiap hurufmu. Berusaha menyatakan semua kepedulianku.

Percayalah.

Aku sendiri pun ingin menembus semua rasa tidak percaya ini untuk mampu mengatakan “iya, aku ingin memilikimu”

Tapi apa daya, aku memang belum kuat untuk melawan semua dilema ini. Ntahlah, aku sendiri kadang tidak mampu mengendalikan rasa ku sendiri. Aku tlah jatuh terlalu dalam padamu, mungkin.

Ntah apalah coretan malam yang mampu kuceritakan pada angin kali ini. Aku hanya benar-benar gundah. 

Pantaskah aku mengatakan “iya” besok?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro