21 April - Hari Kartini
Semua sibuk memperingati Hari Kartini yang katanya adalah harinya perempuan! Tapi apa benar? :D
Benar bahwa ada makna besar yang diangkat dalam rangka memperingati hari Kartini. Tapi gatau deh, secara pribadi ga pernah benar-benar crush sama yang namanya Kartini (sory buat para penggemar). Bukan berarti ngerasa lebih hebat and bisa ngelakuin hal-hal yang lebih daripada Kartini, tapi ya Kartini rasanya bukan sosok yang paling pas. Masih banyak sebenarnya puan-puan yang pantas mendeskripsikan bagaimana perempuan bisa menjadi pejuang bagi bangsanya.
5 menit sebelum saya keluar dari ruang diskusi, ucapan terakhir dari pemateri pada diskusi PMKRI bersama Cipayung pukul 11.00 tadi mengatakan : "Sebenarnya, pada zaman dulu sosok Kartini itu banyak, bukan hanya Kartini saja. Tapi saya rasa karena beliau berasal dari kaum bangsawan lah, maka beliau lebih terekspos dan menjadi diakui." (Bukan mengada-ada, silakan tanya sama peserta terpercaya ^^)
Semua sibuk memperingati Hari Kartini yang katanya adalah harinya perempuan! Tapi apa benar? :D
Benar bahwa ada makna besar yang diangkat dalam rangka memperingati hari Kartini. Tapi gatau deh, secara pribadi ga pernah benar-benar crush sama yang namanya Kartini (sory buat para penggemar). Bukan berarti ngerasa lebih hebat and bisa ngelakuin hal-hal yang lebih daripada Kartini, tapi ya Kartini rasanya bukan sosok yang paling pas. Masih banyak sebenarnya puan-puan yang pantas mendeskripsikan bagaimana perempuan bisa menjadi pejuang bagi bangsanya.
5 menit sebelum saya keluar dari ruang diskusi, ucapan terakhir dari pemateri pada diskusi PMKRI bersama Cipayung pukul 11.00 tadi mengatakan : "Sebenarnya, pada zaman dulu sosok Kartini itu banyak, bukan hanya Kartini saja. Tapi saya rasa karena beliau berasal dari kaum bangsawan lah, maka beliau lebih terekspos dan menjadi diakui." (Bukan mengada-ada, silakan tanya sama peserta terpercaya ^^)
Atau memang sejarah selalu tergantung pada
siapa yang berkuasa pada saatnya ya? hehe ^^
Lepas dari pertanyaan "mengapa harus
Kartini?", hal paling penting yang saya (pribadi) ambil dari beliau adalah
tentang pentingnya menulis. Bahwa ternyata menulis itu memiliki kekuatan
tersendiri, bahkan bisa menjadi senjata yang lebih hebat daripada perang
sekalipun. Ya, Pramoedya benar, tulisan bersifat kekal tak akan termakan masa.
Jadi (lagi-lagi) menurut saya, kalau mau
memperingati Kartini, lebih cocok sebagai Hari Menulis, daripada Harinya
Perempuan *edisi ngawur tapi jujur* XD
Buktinya, ada lho puan-puan kita yang meninggal di medan perang melawan penjajah, atau karena dibunuh oleh agen2 Orde Baru karena mengganggu sistem dengan memperjuangkan hak-hak kaum buruh perempuan di pabrik. Mereka adalah puan yang mengorganisir dan memperjuangkan hak buruh perempuan. Ada juga yang rela langsung turun ke medan perang mengorbankan segenap jiwa raga, bahkan ada puan pertama yang menjadi wartawati dan pelopor surat kabar! Tapi ya mereka ga menulis se eksis si Kartini, jadi ga ikutan eksis deh! Nah, ada gak dari sekian banyak puan dalam sejarah tersebut yang teman2 tahu nama nya? :D :P XD
Buktinya, ada lho puan-puan kita yang meninggal di medan perang melawan penjajah, atau karena dibunuh oleh agen2 Orde Baru karena mengganggu sistem dengan memperjuangkan hak-hak kaum buruh perempuan di pabrik. Mereka adalah puan yang mengorganisir dan memperjuangkan hak buruh perempuan. Ada juga yang rela langsung turun ke medan perang mengorbankan segenap jiwa raga, bahkan ada puan pertama yang menjadi wartawati dan pelopor surat kabar! Tapi ya mereka ga menulis se eksis si Kartini, jadi ga ikutan eksis deh! Nah, ada gak dari sekian banyak puan dalam sejarah tersebut yang teman2 tahu nama nya? :D :P XD
Ga usah dijawab deh. Intinya cuma satu aja.
Kalau emang benar-benar mau meneladani Kartini, mulailah menulis. Mulailah
berkarya.
Salam sukses dan semangat buat semua Tim atau Panitia se-Indonesia yang memperingati Hari Kartini hari ini!
Selamat Menulis ! Selamat Berkarya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro