Jumat, 30 Agustus 2013

Refleksi Semata

Tuhan memang punya berbagai cara untuk menyentuh kita..


Sebelumnya saya awali dengan pict ini.. Kurang lebih terjemahan panjang nya gini : "Setiap hari yang kita jalani mungkin tidak selalu baik.. Tapi selalu ada sesuatu yang baik di setiap hari yang kita jalani.."

Jadi begini..

Saya punya seorang teman yang selalu memiliki baju baru, sepatu baru, hape baru, makan di tempat mewah, berlagak dan menjalani hidup dengan penuh senyuman karena dia memiliki semuanya.. Jujur saja, rasa kecil hati sering menghampiri hati saya, karena dia memiliki hal-hal yang menjadi keinginan saya..


Tapi sampai malam ini saya masih tertegun mendengar cerita bahwa ....

Dia sering membentak orangtuanya, bahkan tak segan melakukannya di depan temannya.. Tidak membantu pekerjaan rumah tangga, bahkan ibunya sedang dalam kondisi sakit.. Hidup tanpa perjuangan dan kerja keras.. Padahal, jangankan masa depan, orangtuanya saja tidak punya rumah untuk diwariskan..

Mungkin ini hasil manjaan orangtuanya juga yang selalu diam ketika dia membentak, ujar si pencerita.

Hanya pandai meminta tanpa malu kepada sanak saudaranya.. Bukannya dibalas dengan menunjukkan prestasi tapi malah hidup berfoya-foya.. Membuat utang dimana-mana dan tak malu untuk lupa membayarnya..

Kadang saya merasa sedikit iri, mengapa setelah diberikan ayah dan ibu yang begitu pengertian dan perhatian seperti itu, kau malah membentaknya, teman?? TwT Pertanyaan-pertanyaan mengapa menghantui hati dan pikiran saya.. Membayangkan kesenjangan antara latar belakang keluarga dan gaya hidupnya membuat saya merasa semakin gundah..

Di saat dia memiliki semua yang saya butuhkan dan inginkan, tapi tidak mensyukurinya dan hanya mengejar keinginannya..


Ya, kehidupan menyenangkan yang dia miliki pada akhirnya, hanyalah sebuah kesemuan..

Ntah mengapa saya harus mendengar cerita seperti ini tadi siang.. Di saat saya baru saja ingin mengirimi pesan singkat kepada ibu saya, meminta dikirimkan sedikit uang lebih untuk membeli celana baru.. Di saat saya baru saja ingin memesan makanan yang harganya melebihi rupiah di dompet saya..

Saya kira kejadian-kejadian seperti ini hanya ada pada sinetron-sinetron Indonesia..

Tapi ntahlah, seketika saya membatalkan pesan yang akan saya kirim ke ibu saya tadi.. Terlebih mengingat ini akhir bulan.. Juga memesan makanan yang mampu dilunasi dari dompet saya sendiri..


Akhirnya malam ini saya melihat ke dalam diri saya sendiri.. Merasa bodoh telah merasakan iri dan kecil hati untuk hal-hal duniawi yang belum menjadi milik saya..
Saya seharusnya bersyukur karena sampai hari ini masih diajarkan hidup penuh dengan kesederhanaan.. Mampu bertahan dengan segala ke apa-adaan yang saya miliki..

Lihat pict di atas! 
Saya seharusnya : tidak berharap, tidak meminta, tidak berasumsi..
Saya harus tahu : keterbatasan saya, dimana saya berdiri, dan peran saya..
Saya jangan : terpengaruh, mencemburui, gila ketakutan..
Saya hanya perlu : mengikuti aliran yang ada dan tetap bahagia..

Menepis rasa kecil hati dan tersenyum tanpa beban di esok pagi..

Terimakasih Tuhan, Kau masih menyanggupiku hingga hari ini..


Sabtu, 24 Agustus 2013

Makna Setia ala Fatin

Udah pada denger kan sama lagunya Fatin Shidqia Lubis dengan judul Aku Memilih Setia??

Malam ini gue pengen bahas lagu ini, karena baru malam ini gue denger lagunya full dari awal sampai habis.

First, hal yang perlu dicatat, gue bukan penggemar Fatin dan gue juga bukan haters nya Fatin. Tulisan gue ini hanyalah hasil dari kegalauan gue. Gue galau bukan karena keinget mantan atau karna ga punya pacar *lho?! Tapi karena emang makna dari lagu ini bikin konsep setia yang selama ini menurut gue indah, sekarang jadi jelek. Makin bikin gue ga ngerti sama urusan yang namanya pacaran.

Bait pertama menurut gue oke-oke aja. Semua mulai bermasalah setelah gue denger bait kedua nya ini :

Inilah akhirnya harus ku akhiri.. Sebelum cintamu semakin dalam.. Maafkan diriku memilih setia.. Walaupun kutahu cintamu lebih besar darinya..

Gue ga tau apa pendapat lo, tapi menurut gue, sekalipun emang judulnya setia tapi ya kesannya jadi ga indah lagi deh, karena ada unsur keterpaksaan dari kesetiaannya. Apalagi dengan catatan si Fatin dalam posisi sadar mengakui kalau si orang ketiga itu punya cinta yang lebih besar dari pacarnya (kita anggap aja dulu kasus nya ini kasus Fatin ya, walaupun mungkin cuma lagu.)

Kemudian ini dia bait berikutnya.

Maafkanlah diriku tak bisa bersamamu. Walau besar dan tulusnya rasa cintamu. Takkan mungkin untuk membagi cinta tulusku. Dan aku memilih setia.

Ini lagi, asli deh Fatin ini PHP banget. Dia udah muji dan mengakui kalau cinta si orang ketiga besar dan tulus, tapi dia juga bilang ga bisa bersamanya. Buat apa cobaa?! Dan menurut gue, cinta Fatin udah ga pantas lagi dibilang tulus, sekalipun dia memilih setia, karena ya, semuanya cuma terpaksa.

Bait berikut ini bikin gue semakin galau sama arti setia nya Fatin.

Seribu kali logika ku untuk menolak. Tapi ku tak bisa bohongi hati kecilku. Bila saja diriku ini masih sendiri. Pasti ku kan memilih, kan memilih kamu.

WTF banget kan??? Jadi dia memilih setia sama cowoknya, cuma karena pengen setia aja? Padahal hati kecilnya udah memilih orang lain?? Apa coba maksudnya Fatiiiiiiiinnn???? Buat apaaa susah-susah setia, kalau ujung-ujungnya cuma terpaksa?? Dan sekalipun hubungan seperti itu bakal lancar-lancar aja, gue yakin ga ada lagi keindahan dalam kesetian tersebut.



Ya gitu deh guys. Menurut lo gimana? Ini cuma perasaan gue aja atau gimana ya? Sekali lagi gue bilang ya, gue ga penggemar dan juga ga haters nya fatin. Tapi ya menurut gue, setia yang disampaikan dalam lagu Fatin ini SALAH BESAR. Ujung-ujungnya lagu Fatin ini juga bikin jelek kaum perempuan. Huff!

Kalau gue jadi cowok, dan dapat posisinya cowok Fatin. Gue pasti ngerasa sakit hati banget dan ngerasa dikasihani banget. Karena ternyata cewe gue setia sama gue cuma karena terpaksa dan sebenarnya hati kecilnya udah dicuri sama cowok lain.

Arrgh sudahlah. Lagu ini cuma bikin gue tambah galau aja. Udah akh.


Senin, 12 Agustus 2013

Surat 12 Agustus

Bahuku memang kecil, tapi kau bisa menangis di sana. Untuk apa tanganku ini terulur untukmu, bila kau tak menggapainya? Aku tak bisa berpura-pura memahami perasaanmu. Tapi katakan saja apapun yang kau inginkan atau jangan bicara sama sekali padaku. 

Berapa kali mesti kukatakan? Memang dulu kau menghadapi dunia seorang diri. Tapi kini, takkan kubiarkan kau berjalan sendiri. Jadilah apa yang kau inginkan. Selalu berdiri tegak. Aku takkan membiarkanmu jatuh. Tak pernah ku sadari. Ku ingin mengerti kau sejauh ini. Aku selalu menginginkan harapan. Bahwa kaulah yang kubutuhkan. 

Selalu berusaha keras menahan tangis ini. Aku sangat cemas. Rasa takut ini mengacaukan pikiranku. Maafkan aku. Aku, aku ingin menangis. Aku tak bisa menyangkal. Malam ini aku ingin bersembunyi. Serta masuk ke tempat terdalam. Tapi, Itu tak benar. Aku harus menjalani hidupku, begitu juga dengan kau.

Berjanjilah padaku, bila waktunya tiba, kau akan menjemput harapan kita. 

Minggu, 11 Agustus 2013

Menulis Hidup

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)” -Pramoedya Ananta Toer-

Potongan kata-kata di atas mungkin udah sering lo temuin di sosmed, atau mungkin lo baca sendiri di buku apa gitu. Karena emang itu kata-kata ya keren banget.

Beberapa dari lo mungkin sering nge-judge gue lebay. Sebenarnya, gue akui, oke, emang gue sering ngelakuin segala sesuatu secara berlebihan. But hey guys! Gue cuma ga bisa ngelewatin hari dengan biasa-biasa aja, dan ngelakuin sesuatu dengan cara yang sama seperti kebanyakan. Gue ngerasa yang namanya waktu itu akan berputar cepat, dan yang namanya hari ini adalah saatnya buat gue untuk ngisi memori di masa depan. Kalau gue hidup biasa-biasa aja, akhirnya apa? Di masa depan, gue ga punya banyak hal buat jadi cerita, pengalaman, atau apa gitu ke keturunan gue. That's why, tiap hari gue ngerasa perlu ngelakuin hal-hal secara berbeda, kadang terkesan berlebihan. Itu aja kok. Semoga deh, sejak baca penjelasan gue, lo semua mulai ngerti jalan pikiran gue.

Dan satu hal lagi, beberapa dari lo mungkin sering nge-judge gue alay. Tapi please, buat yang satu ini gue ga setuju. Gue emang suka nge-post hal-hal yang terjadi dalam hidup gue di sosmed dsb, tapi that's not mean gue alay. Karena pengertian alay ga cuma karena masalah sedangkal itu. Gue emang tipe orang yang ekstrovert, merk nya aja udah sanguinis. Orang yang punya kepribadian sama kaya gue pasti juga ngerti gimana perasaan gue. Hati kecil gue itu ngerasa kalau kisah hidup gue itu terlalu indah buat gue nikmatin sendiri. So, gue ngerasa sedikit lebih lega kalau udah nge-postnya ke sosmed. Lagian sampe detik ini, gue ga pernah tu nge-post yang aneh-aneh, atau yang merusak kepribadian orang lain. Malah kadang, jujur aja deh, dengan apa yang gue post, bikin lo jadi nambah pengetahuan baru dan bikin lo dapat inspirasi *edisi sombong*.

Nah, itulah hubungannya, mengapa gue mengawali tulisan gue ini sama kutipan om gue si Toer. Menulis. Banyak tujuan kenapa gue selalu mencoba menulis, menulis, menulis, dan menulis. Tapi ga ada satupun di antaranya karena gue pengen suatu saat tulisan gue masuk di koran nasional atau internasional -_-

Satu, gue senang nge-rekap semua kejadian hidup gue. Buat jaga-jaga mana tau suatu saat gue anemsia. Hal positif pertama yang gue rasain setelah menulis adalah lega. Setelah gue berhasil ngeluarin semua yang ada di kepala gue. Karena ga ada yang namanya teman yang selalu setia 24 jam buat dengerin cerita kita. Dulu, layaknya anak perempuan normal, gue masih ngandelin curhat sama boneka. Tapi setelah gue takut bakal jadi gila, gue mulai menulis. Ga cuma perasaan sedih yang perlu buat lo ungkapin saat menulis. Rasa bahagia juga penting buat lo tulis. Supaya suatu saat waktu lo ngebaca-baca tulisan lo, lo bakal ingat, kalo hidup lo ga selamanya sedih. Dan bikin lo ngerasa lebih bijak daripada biasanya.

Kebiasaan nulis juga bikin lo sering introspeksi diri. Contohnya kemarin lo nulis lo lagi galau. Hari ini lo nulis galau juga. Dan ternyata sejak seminggu lalu, lo nulis galau juga. Lo bakal nemuin kejenuhan, dan berpikir : "Besok gue ngapain yaa, blog gue bakalan ngeboringin deh, kalau ceritanya galau terus." Walaupun sebenarnya lo talk tentang blog, tapi sebenarnya secara ga sadar lo talk about your life! And then akhirnya apaaaa? Apa yang terjadi di hidup lo semuanya akan benar-benar tergantung di tangan lo!

Menulis itu pekerjaan simpel, tapi secara tidak sadar, punya efek tersendiri loh! So, bijaklah untuk menulis!
Habibie aja waktu batin nya terganggu karena kehilangan istri tercintanya, dokter cuma ngasih dua pilihan : terapi atau menulis. Dan ketika Habibie milih menulis, ternyata tulisannya memukau dan akhirnya di-filmin sama orang. Coba bayangin deh guys! Ga usah ngarep tulisan lo bakal di-filmin yaaa, walaupun itu normal2 aja. Hehe. Tapi, please, liat khasiatnyaaaa ^_^

Oke! Selamat menulis hidupmu! >_<9 span="">

Kamis, 08 Agustus 2013

VITALITAS PMKRI KINI


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya. Jika dipersempit, maka kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali (untuk kehidupan dan sebagainya). Dan jika lebih divulgarkan lagi, revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.
Revitalisasi nilai-nilai PMKRI berarti adalah upaya pelestarian nilai-nilai PMKRI agar PMKRI tetap pada kondisi aslinya dan mencegah terjadinya proses kerusakan. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi kader. Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kesuksesan DPC dalam menjalankan semua program kerja setiap tahunnya, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan nilai kristianitas, intelektualitas,  fraternitas, serta peningkatan kualitas budaya bagi setiap kader, yang mana menjadi tiga benang merah dalam perhimpunan ini.
Untuk melaksanakan revitalisasi, jelas sangat diperlukan keterlibatan kader. Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi kader dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan DPC. Selain itu kader yang terlibat tidak hanya kader di lingkungan PMKRI saja, tapi masyarakat secara luas. Ada beberapa aspek lain yang penting dan sangat berperan dalam revitalisasi, yaitu penggunaan peran teknologi informasi, khususnya dalam mengelola keterlibatan banyak pihak, serta untuk menunjang kegiatan revitalisasi. Menurut saya pribadi, revitalisasi nilai-nilai PMKRI (khususnya PMKRI cabang Padang) dalam rangka kemerdekaan seharusnya berfokus pada misi menggairahkan citra PMKRI pada masyarakat. Bagaimana caranya?
Salah satu contoh wujud kegiatan revitalisasi adalah dengan mengangkat isu-isu strategis secara kreatif, baik dalam bentuk aktivitas religi, sosial, ekonomi, politik, atau budaya. Saya beri sebuah contoh.
Atas sebuah isu, diadakanlah kegiatan mengundang generasi muda untuk berkumpul bersama di suatu ruangan yang kemudian akan membahas isu tersebut. Setelah mengundur dua jam dari waktu yang telah ditentukan, akhirnya peserta yang hadir hanyalah 10 orang. Setengah dari mereka yang hadir ternyata tidak memiliki bahan tentang isu yang akan dibahas, sehingga tidak bisa memberikan banyak tanggapan dalam diskusi tersebut. Kemudian dua orang dari mereka yang lain sibuk berdebat hanya untuk membenarkan argumen masing-masing. Alhasil diskusi selesai tanpa kesimpulan yang jelas dan tanpa kegiatan follow up yang efektif.
Dulu, aktivitas diskusi seperti hal di atas memang merupakan hal yang terlihat keren, terkesan sangat intelek dan cerdas. Akan tetapi, jika aktivitas seperti itu tetap dipaksakan dalam kondisi kekinian, maka hanya berujung monoton, dan melibatkan beberapa orang saja, seperti cerita di atas. Nah, lalu apa yang harus kita lakukan?
Mari kita rancang PMKRI sebagai perangkat pengarah dan pengendalian untuk mewujudkan lingkungan yang akomodatif terhadap tuntutan kebutuhan hidup masa kini. Sekarang, coba simak lagi contoh berikut.
Atas sebuah isu, diadakanlah kegiatan mengundang generasi muda untuk berkumpul bersama di suatu ruangan yang kemudian akan membahas isu tersebut. Setelah mengundur dua jam dari waktu yang telah ditentukan, akhirnya peserta yang hadir hanyalah 10 orang. Setengah dari mereka adalah DPC dan setengah lagi yang hadir ternyata tidak memiliki bahan tentang isu yang akan dibahas. DPC sebelumnya telah menyiapkan bahan bacaan ringkas yang kemudian dibagikan kepada peserta yang datang. Lalu moderator membagi kesepuluh orang tersebut dalam empat kelompok kecil. Ada kelompok seni dan budaya, kelompok sosial-ekonomi, kelompok sains-teknologi, dan kelompok sosial-religius. Atas dasar kelompok tersebutlah mereka membahas isu tersebut. Sekalipun seseorang dari mereka adalah jurusan pertanian, bukanlah masalah bagi mereka untuk masuk ke dalam kelompok seni dan budaya. DPC yang wajib hadir dalam setiap kelompok berfungsi menjelaskan dan mengarahkan peserta lainnya mengenai isu terkait. Setelah setiap kelompok kecil mendapatkan pandangannya masing-masing, mereka lalu mempresentasikannya di depan sembari meminta tanggapan dari teman-teman yang lain. Setelah menghasilkan tanggapan bersama, mereka kembali berdiskusi tentang kegiatan follow up seperti apa yang efektif untuk isu tersebut. Kita beri contoh isu pembongkaran pasar raya. Ternyata, mereka berkesimpulan untuk membuat video kreatif tentang isu tersebut, dengan tujuan mengundang masyarakat dan pemerintah mendapatkan pemahaman yang sama tentang penggunaan pasar raya. Beberapa dari mereka juga berinisiatif untuk membuat tulisan kreatif yang akan dibagikan ke masyarakat sekitar pasar (tentunya tulisan yang menyesuaikan).
Terlepas dari seberapa besar pengaruh diskusi, video, dan tulisan itu terhadap isu tersebut, mari kita lihat gerakannya. Diskusi seperti hal di atas mencoba merangsang seseorang berpikir dari sudut pandang lain, yang tidak biasa bagi kesehariannya. Dengan terbiasa memandang sebuah hal dari berbagai sudut pandang, secara tidak langsung akan memacu diri baik dari segi intelektual, ataupun psikologis. Kegiatan follow up menghasilkan video dan tulisan merupakan kegiatan mahasiswa yang jauh lebih kreatif dalam memaparkan kenyataan, dibandingkan bila hanya berdemonstrasi dengan orasi asal-asalan. Jadi, selain bertujuan membahas isu terkait, peningkatan kualitas mutu kader sebagai pribadi juga tidak dilupakan.
Melihat realita sosial sekarang, memang sangat penting bagi PMKRI untuk menghidupi diri dan proses kaderisasi melalui pengolahan spiritualitas dan penegakan nilai-nilai moral. Akan tetapi jangan sampai mematikan daya kreatif dan inisiatif, karena itulah dayanya generasi muda. Tantangan semakin nyata dan PMKRI harus menjadi bagian nyata dari perjuangan masyarakat. Kader PMKRI perlu mengembangkan diri dan tampil dengan baik dalam berbagai ruang masyarakat dan bernegara. Jadi, secara khusus menanggapi kondisi kekinian, PMKRI harus mampu untuk menyatukan seluruh potensinya dalam menghadapi tantangan di masyarakat. Membangun komunikasi dengan semua pihak, termasuk gereja yang sebagai bagian tak terpisahkan dari PMKRI itu sendiri.
Sebelum melihat obat seperti apa yang paling kita butuhkan untuk membangkitkan kembali vitalitas kita, pertanyaan yang paling urgen adalah seberapa pedulikah kader PMKRI tentang vitalitas PMKRI kini? Jika kader PMKRI saja tidak bergairah, bagaimana dengan masyarakat sekitar? PMKRI akan terlihat loyo bahkan terkesan impoten. Nilai-nilai yang seharusnya menjadi kekuatan bersama hanya tinggal dalam buku DDO. Nah, sekarang semua kembali lagi kepada kader masing-masing. Bagi rekan-rekan yang merasa masih punya gairah, mari kita berinisiatif untuk merangsang yang lain dengan berbagai cara kreatif! Kita bangkitkan lagi vitalitas PMKRI dan bergairah bersama merayakan kemerdekaan NKRI!


By : Cornelia Napitupulu

Selasa, 06 Agustus 2013

30 Hari Mencari Nilai (KKN part 3)

Walaupun awalnya sempet nyesek, sebenarnya KKN punya cukup banyak bikin cerita baru dalam catatan gue. Ntah kenapa, syukur banget gue juga dapat teman2 KKN yang seru2. Ya yang namanya cek cok dan pertengkaran wajar aja sih kan. Tapi ya at least semuanya tetap sahabatan dan kalau udah seru-seruan ya tetap ngakak bareng! Hehe ^_^

Ini nih, sekilas foto2 kemesraan bareng teman2 KKN ^_^

1.  Ketemu sama senior Sastra Jepang yang sekarang kerja di kantor wali nagari tempat gue KKN

udah lama banget ga ketemu bang aluul ! :3


2.  Bubar

cabut and buka bareng teman2 KKN ke lubuk idai pdg pariaman :D


3.  Jalan2 Taplau

(dari kiri) gue bareng putri, geby, silvi, aufa, sri, and Adek
kali kedua pergi ke taplau bareng teman2 KKN :D

bareng IJUM (JUMEDY) ini kali pertama pergi ke taplau selama KKN, 
dari sekian banyak foto, yang gue nya paling cakep ya disini haha


4.  Nyantai

foto gila2an bareng yanti, zura, dan ona :D

bang ijum, cowo yang ga bisa senyum lebih dr 5 cm haha XD


5.  Sebelum ke sekolah

ini teman2 KKN yang serumah sama gue
dari kiri ada silvi, adek, gue, and putri. sementara zura yang di foto sebelumnya.

1.  Kepepet bareng ngerjain laporan

ekspresi sibuk masing2 ngurus laporan masing2,
ini hitungan subuh sekitar pukul 2 an.

ceritanya nih, laporan kami mesti kelar pas kepulangan, 
tepatnya nanti pagi pkl 8, sementara ini udah pukul 2

dan ga lama kemudian ini udah pukul 3 ~ lol





Senin, 05 Agustus 2013

Berbicara Tentang Agama #1

Renungan subuh, penguatan iman ~

Pertanyaan klasik : “Kalau orang tua kalian tidak beragama, apa mungkin kalian beragama?” 

Saya kemudian sadar bahwa informasi mengenai Tuhan, agama, dan iman tidak lepas dari hasil didikan orang tua saya. Seandainya orang tua saya Islam, saya pasti akan jadi Islam, bukan Katolik. Ntahlah ya, kalau nanti di ujung jalan cerita saya ketemu jodoh Katolik, terus murtad hehehe 

Ya mungkin kita sama2 mengakui bahwa tidak ada agama yang salah, semua ajaran agama itu intinya sama2 baik dan bla bla bla. Beberapa dari kita juga ada yang mengatakan bahwa juga ada keselamatan di agama lain selain Katolik. Tapi tetap saja toh, kita berusaha agar sanak saudara kita tidak pindah ke agama lain?? Tapi tetap saja toh, ada kegeraman kecil di hati kita melihat ada orang lain pindah ke agama lain, sekalipun dia hanyalah artis bola favorit kita yang tidak mengenal siapa kita??


Kalau begitu bagaimana caranya menentukan kebenaran sejati yang menurut kita (Katolik) hanyalah milik Yesus Kristus??

Terlepas dari bagaimana cara menemukan kebenaran tersebut, jika ternyata Yesus yang menurut mereka (Islam contohnya) adalah sebuah kesalahan, tiba-tiba saya merasa betapa tidak layaknya seorang saya dan Anda semua nantinya masuk neraka (seperti ajaran mereka), hanya karena saya terlahir di keluarga yang salah...............................

Dan begitu juga sebaliknya, jika memang ajaran Muhammad itu adalah salah, dan ternyata Tuhan itu hanyalah Yesus Kristus, tidak layak sekali 90% masyarakat Indonesia (umat Islam) nantinya masuk neraka karena mereka salah lahir di keluarga Islam yang tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhannya............................

NB : mari tertawa dulu sebelum komentar, karena saya ga tau, pesan yang ada di kepala saya sampai atau tidak melalui tulisan ini. HAHAHA 


Minggu, 04 Agustus 2013

Cara Cowo Mengerti Cewe!


Kalo cewe kamu nangis di hadapanmu, tak peduli apapun sebabnya, peluklah dia, biarpun dia menolak, tetap peluklah dengan erat. Menangis di atas meja selamanya tidak akan pernah terasa lebih nyaman dan damai selain menangis dalam pelukanmu!

Kalo cewe ngomong tentang kesalahanmu, tolong jangan selalu mengatakan dia cerewet, itu
 semua karena ia peduli padamu!

Kalo cewe sedang kesal dan mengabaikanmu, jangan ikut-ikutan tidak peduli, ini adalah tantangan bagi kamu, saatnya membuang gengsi!

Kalo cewe ga mau mendengarkan dan berbalik badan berjalan meninggalkanmu, kejarlah dia. Bila kau sungguh mencintainya, apakah kau tega meninggalkannya sendirian?

Kalo cewe bilang,
Kamu pergi saja, aku tidak mau memperdulikanmu. Jangan percaya begitu saja, semuanya itu hanya di bibir saja, sedang hatinya tidaklah demikian. Sebenarnya itu adalah saat di mana dia paling membutuhkanmu!

Kalo cewe marah, suasana hatinya sedang tidak enak dan tidak mau makan, jangan bertanya mau makan apa, dia pasti berkata tidak mau semua. Belilah makanan kesukaannya, tunggu suasana hatinya membaik dan berikan pada dia. Jangan menggunakan ancaman bahwa kamu juga tidak mau makan!

Hargailah cewe mu, tidak perlu berpikir terlalu rumit, apa yang wanita mau selalu sederhana selamanya!


Terkadang, berkompromi bukanlah berarti mengaku kalah, itu adalah suatu sikap memahami!

Memaafkan bukan berarti lemah, melainkan sebuah kepedulian dan menghargai!
Karena wanita selalu ingin dimengerti ^_^

Jumat, 02 Agustus 2013

30 Hari Mencari Nilai (KKN part 2)

Nah, penasaran sama apa aja yang gue lakuin di lokasi KKN??? Simak yaaaaaaaa, mana tahu bisa jadi inspirasi buat lo pada yang belum KKN ^_^

1.  GORO Mushola

Ini adalah kegiatan pertama. Yagitudeh, ajang PDKT gitu sama masyarakat. Rencana mau eksis, tapi nyatanya terakhir gue malah tepar, HAHA. Secara fisik emang kelihatannya gue sehat-sehat dan jauh dari penyakit apapun. At all, bener sih. Cuma ya gini, yang namanya rambut gue tipis banget, jadi kalau kena sinar matahari lebih dari 5 menit aja, langsung rasanya nyuut nyuuut bangeeeet. Awalnya gue nahan diri aja. Males banget mesti ngadu trus bilang : “Teman2, lia pulang dulu ya. Kepala lia sakit banget nih!” Yang ada mereka pastinya langsung bilang : “Issh, sok manja banget sih. Baru kena matahari dikit aja. Goro donk! Capek sama2! Gue juga kepanasan kok!”

Ini waktu masih sok pengen eksis XD

detik-detik tepar


ini foto terakhir yang ada gue nya, sebelum akhirnya tepar di mushola *udah pucat banget* XD


Menghindari tanggapan seperti itu, gue pertahanin diri gue, sampe akhirnya gue ngambil posisi pewe di pojokan mushola dan seorang teman menemukan gue lalu teriak : “Woy! Ada yang bisa nganterin Lia pulang gak?! Udah pucat banget tuh mukanya!”

2.  Pengenalan Budaya Sukses Jepang di SMPN 3 Batang Anai

Ini adalah kegiatan yang menjadi program pokok gue (istilah KKNnya). Dalam kegiatan ini gue datang ke salah satu sekolah yang ada di sana yaitu SMPN 3 Batang Anai. 




Setelah cari informasi dan konfirmasi ke pihak sekolah, gue diijinin masuk buat presentasi di salah satu lokal kelas 3, lokal unggulan mereka. Gue presentasi tentang budaya masyarakat Jepang yang bisa bikin mereka jadi sukses. Dari hasil absen+evaluasi yang gue sebarin ke mereka, mereka ngakunya enjoy dan interesting banget sama presentasi gue. Bahkan sampai ada yang minta tambahan waktu. Ya gue ngerasa senang aja, ternyata kedatangan gue ga sia-sia. Hehe

3.  Pengenalan Kreasi Menjahit Flanel


Nah kalo ini, namanya program tambahan. Awalnya gue cuma nawarin basa-basi aja ke anak2 SMP yang tadi gue presentasiin. Gue kira ga bakal ada yang minat sama dunia jahit menjahit flanel. Tapi nyatanya ada sekitar 6 orang anak yang mau ikut gabung sama gue. Kami ngadain 3 kali pertemuan. Walaupun harapan gue sampai 6 kali pertemuan sih. Tapi gapapalah, minimal mereka udah bisa menjahit flanel sederhana. Waktu juga udah kepepet banget soalnya, ditambah lagi mereka juga ada jadwal pesantrenan gitu.


4.  Narasumber Pesantren : Pentingnya Kemampuan Komunikasi Publik

Kalo kegiatan yang satu ini, kegiatan yang idenya datang dari alam bawah sadar ! HAHA. Jadi ceritanya waktu itu, sekitar jam 3 an subuh kali yaa. Gue ngerasa punya keyakinan bakal sukses dan keren kalau ngadain kegiatan sejenis seminar public speaking gitu. Dan ntah kenapa feeling gue kuat banget, kalau itu bakal kejadian.

Awalnya share sama teman2 KKN lainnya, dan ide gue ga banyak dapat tanggapan. Gue udah pasrah aja, udah gak berharap banyak kalau ide gue ini bakal terlaksana. Tapi akhirnya, seminggu sebelum kepulangan, ada ibu PKK yang ngunjungin posko kami. Gue iseng2 aja cerita pengen ngadain seminar public speaking. Ehhh, pucuk dicinta ulam pun tiba. Gue langsung ditawarin jadi narasumber buat kegiatan pesantrenan di salah satu mesjid di sana. HAHA. Mendengar kegiatannya di mesjid, sebagai umat Katolik alias non muslim, awalnya gue agak beware sih. Tapi pas gue bilang kalau gue non muslim, si ibu cuma bilang : “Ohh, gapapa. Tapi nanti pakai selendang yaa.”



Asiiiiik >w< Akhirnya kegiatan nya sukses juga. Ini kali pertama gue ngomong di mesjid dah, pakai michrophone mesjid lagi! Suara gue membahana deh di dengar masyarakat sekitar mesjid. HAHA

5.  Pembuatan Papan Struktur Kepengurusan Wali Nagari, PKK, dan BAMUS

Hmm, kali ini kegiatannya datang bukan dari keinginan gue. Ini sih, permintaan dari pihak kantor wali nagarinya. Berhubung papan yang lama udah usang, dan datanya udah ga up to date, mereka minta tolong deh buat bikinin papan yang baru.



Yap, gitu deh sekilas tentang kegiatan gue selama di sana. Selain itu, gue sama teman2 KKN lainnya sempet juga ngadain kegiatan buka bersama warga, sekaligus penyerahan lapangan takraw yang udah di buatin teman2 cowok buat korong Jambak (korong lainnya di nagari yang sama). Check it out!



buka bersama warga


penyerahan lapangan takraw o.O