UMUM
Kota Padang merupakan
ibukota Propinsi Sumatera Barat. Kota Padang terletak di pantai barat
pulau Sumatera. Wali
Kota Padang Dr. H. Fauzi Bahar, M. Si. Luas Kota Padang adalah 694,96
km². Jumlah penduduk Kota Padang tahun 2010 adalah sebanyak 833.562 orang,
dengan jumlah penduduk laki-laki 415.315 orang dan jumlah penduduk perempuan
418.247 orang. 52,52% dari daerah Kota Padang adalah hutan, 9,01%-nya
bangunan dan pekarangan rumah, sedangkan 7,2%-nya adalah perairan. Kota
Padang termasuk daerah beriklim tropis yang memiliki temperatur 230C–320C di
siang hari dan 220C–280C di malam hari.
Memiliki pulau kecil
sebanyak 19 buah (diantaranya yaitu pulau
Sikuai dikecamatan Bungus Teluk Kabung, pulau Toran dan pulau Pisang Gadang di kecamatan Padang Selatan). Daerah perbukitan
membentang dibagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di kota
Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan
Bukit Pegambiran.
KARAKTER KOTA
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang, Sumatera Barat, telah menetapkan
rencana pembangunan 'Padang Kota Lama' di Kampung Pondok, Kecamatan Padang
Selatan, menjadi daerah wisata. Dia menambahkan, untuk pembenahan kawasan
sekitar Kampung Pondok tersebut, saat ini sudah ada anggaran Rp1 milyar dari
APBN. Padang kota lama ini nantinya akan menjadi objek wisata sejarah
sekaligus wisata kuliner di Sumbar.
PENDUDUK
Konsentrasi penduduk
terutama pada bagian pusat kota, yakni kota lama yakni Kecamatan Padang Timur,
Padang Utara, Padang Selatan dan Padang Barat, dengan penduduk yang paling
banyak adalah kecamatan Kuranji mencapai 105.370 jiwa dan paling terendah
adalah Kecamatan Bungus Teluk Kabung sebanyak 22.164 jiwa. Mayoritas
penduduk kota Padang beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama
di kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha.
RUMAH ADAT
Rumah adat Sumatera Barat
khususnya dari etnis Minangkabau disebut Rumah
Gadang. Rumah Gadang biasanya dibangun diatas sebidang tanah milik keluarga
induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun. umumnya
berbahan kayu,
dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau, masyarakat
setempat menyebutnya Gonjong
MASAKAN
Masakan Padang terkenal
dengan citarasa yang pedas, serta dapat ditemukan hampir di seluruh
penjuru Nusantara,
bahkan sampai ke luar negericBeberapa contoh makanan yang sangat populer
adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng
Balado, Itiak Lado Mudo, Soto Padang,
dan Bubur Kampiun. kota Padangterkenal
dengan bengkuang
TRANSPORTASI
Bandara Internasional
Minangkabau atau BIM, disinilah sekarang kita berada. BIM yang diresmikan oleh
Bapak Presiden SBY Agustus 2005 lalu ini memang masih kelihatan fresh, dengan
arsitektur khas " Bagonjong" dan tentunya lebih luas dari Bandara
Tabing. Bus Kota, Angkot, Kereta Api, Taksi, Kapal, bendi (sejenis kereta
kuda).
Pelabuhan
Muara sekarang ini berfungsi melayani transportasi laut untuk kapal
ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari kabupaten Kepulauan Mentawai dan
kawasan sekitarnya. Sedangkan pelabuhan Teluk Bayur melayani
pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia
maupun ke luar negeri.
PERAIRAN
Salah satu lokasi yang
menarik di Kota ini adalah Pantai Padang. Pantai Padang merupakan salah
satu pantai yang cukup ramai di, alasannya adalah karena Pantai Padang
merupakan pantai yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Sekedar jalan-jalan
santai atau nongkrong bareng keluarga/teman-teman. Suasana senja yang bagus.
Selain untuk dinikmati, bisa juga untuk tempat memancing.
Kota Padang memiliki
beberapa aliran sungai. Saat ini terdapat 21 aliran sungai, yang terdiri
atas 5 sungai besar dan 16 sungai kecil. Dengan sungai terpanjang
yaitu Batang Kandis sepanjang 20 km.
EKSPOR
Kota Padang menjadi terkenal
pada akhir abad ke 19 karena merupakan kota pengekspor kopi dari dataran tinggi
Minangkabau. Ekspor komoditi terpenting kota Padang selama 50 tahun mulai dari
tahun 1850 - 1908 ialah kopi, rotan, lada, beras, pala, kulit pala, tembakau
dan kopra. Kopra mulai di ekspor tahun 1883, tembakau dan pala pada tahun 1866
sedangkan beras berhenti di ekspor mulai tahun 1889. Amerika Serikat, Perancis
dan Jawa adalah tujuan ekspor kopi dari kota Padang selain Belanda pada
waktu itu.
Barang-barang komoditi di
antaranya, pinang, coklat, garda munggu, kopi, kulit manis, dan cengkeh dikirim
ke beberapa negara dan untuk pasokan pabrik lokal.
Pinang biasa diekspor ke
India, Pakistan, Banglades, dan Jepang. Coklat dikirim untuk dalam negeri dan
ke luar negeri. Garda munggu biasa dikirim ke Singapura. Kulit manis dikirim ke
beberapa daerah di Amerika dan Afrika serta Timur Tengah. Sedangkan cengkeh
hanya dikirim untuk pabrik lokal di Indonesia saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro