Senin, 31 Desember 2012

15 Best Memories 2012

Awalnya sih cuma pengen share di TL, tapi kayanya bakal keren deh kalo di blog-in. So, ini gue pilih 15 #BestMemories2012 yang paling #Best J

Kita hitung mundur yaa, mulai dari yang paling dekat kronologisnya J

#BestMemories2012 kali pertama jadi MC di acara fakultas J



#BestMemories2012 kali pertama konser di depan umum. Walaupun suara gue gak jelek-jelek amat, tapi gue ga pernah PD nyanyi di depan umum. Dan ntah knapa hari itu gue berani aja, ditambah lagi dengan flu dan batuk menyerang haha :D



#BestMemories2012 berani nyalonin diri jadi wakil gubernur di fakultas. Sumpah seumur-umur gue ga pernah mimpi bakal berani maju buat beginian -_-


#BestMemories2012 kali pertama jadi ketua panitia buat seminar di kampus, dan mesti ngatur anggota yang mayoritas cowok dan semua lebih tua dripada gue.



#BestMemories2012 nyebrangin pulau2 di pantai carocok naik boat berdua aja *asik* versi lebaynya gue ngerasa kaya di itali gitu hahahah :D



#BestMemories2012 ada 15 nama yg ngajakin PDKT, trus 2 nama yang dijadiin pacar :D





#BestMemories2012 nyawa kritis waktu jalan2 malam ke monas, terus ada asongan minuman yang bertengkar dan ngelempar botol kaca ke asongan lain, dan lewat persis dua senti meter  di depan hidung gue.



#BestMemories2012 oke, di tahun ini lah gue punya pacar pertama yg bisa diajak gereja bareng #PacarSeimanPertama :')



#BestMemories2012 gue cuma pergi ke Jakarta sekitar 4 hr, tapi teman2 yang nganter ke bandara sampai dua mobil, di dalam mobil mereka sesak-sesakan dan mereka semua make baju warna favorit gue, KUNING !



#BestMemories2012 pekan sunyi buat UAS gue malah liburan ke Jogja :D



#BestMemories2012 lomba pidato Jepang di RRI Jakarta dan ketemu banyak teman baru dari seluruh pelosok Indonesia :'D




#BestMemories2012 kali pertama pake maskapai Garuda eksekutip dan itu gratis :D



#BestMemories2012 oke nyombong dikit, gue menang lomba pidato Jepang ngalahin UNAND, UNRI and UNSRI :D



#BestMemories2012 dia make foto gue jadi PP facebook dia trus bilang kangen sama gue untuk yang pertama kalinya -_-


#BestMemories2012 dapat foto dia bareng lampu LOVE di hari valentine wktu LDRan




Minggu, 30 Desember 2012

Aku Sadar Aku Tak Pantas



Hei, kamu.
Kamu yang udh berhasil nyakitin aku, nyakitin perasaanku
Yang udah bikin aku terlalu beharap sama kamu
Sakit rasanya
Aku sadar, aku ga pantas buat kamu
Dan aku aku sadar juga, kalo kamu lebih milih dia dripada aku
Aku sadar semuanya.
Aku ga nyangka.
Aku ga nyangka kamu bisa kaya gini.
aku sadar kamu ga sayang sama kamu.
Ga  cinta sama aku.
Dan aku terlalu ngarep sama kamu.
Kamu, kamu lebih milih dia.
Dan mungkin itu mau kamu.
Aku bodoh banget, aku bego.
Kenapa aku selalu nunggu kamu.
Padahal tahu tahu, kamu itu ga nungguin aku.
Aku pengen kamu itu lihat hatiku,
Kamu peka sama aku.
Aku sayang banget sama kamu.
Aku pengen banget ngelupain kamu
Tapi gimana caranya.
Aku sadar kok, aku ga berarti buat kamu.
Rasa sayang aku dibalik dengan yang ga setimpal kaya gini.
Yaudah deh.
Mungkin ini yang terbaik, aku harus ngejauh.
Harapan tinggal harapan.
Sampah tinggalah sampah aja.

https://soundcloud.com/cilah/aku-sadar-aku-nggak-pantes

Sabtu, 29 Desember 2012

Janjiku Untukmu



Setelah curhat sana sini. Mencoba mendengarkan pendapat orang lain. Menerima saran dan sudut pandang teman-teman. Akhirnya aku memutuskan. Untuk tidak berharap lagi.

1. Jangan jadi cewek bodoh !
2. Udah banyak dibuatnya sakit hatimu, masih juga kau harapkan? Begok kau mah!
3. Sudahlah. Si Pahala tu cuek sekali tahu ndak. Mau nangis darah lu, ndak ge peduli nya tu doh.
4. Cornel, buka matamu. Ga cuma satu cowok di dunia, dan ga cuma satu yang suka sama mu.
5.  Jangan lihat rupanya saja.
6.  Apanya lagi yang mau mu harapkan?
7. Hubungan itu punya dua orang. Kau terus yang berusaha, kalo dianya nggak, ya nggak ada gunanya.
8. Mending kau pikiri mama papa mu, Nel.
9. Gila. Aku pun angkat tangan kalo masalahmu. Udah kaya gitu, mu masih suka, mana tahu aku lagi.
10. Bla bla bla.

Baiklah.

Facebook : Blocked.
Twitter : Blocked,
Contact : Delete.
Bukan hal yang mudah untukku menekan semua tombol “delete” itu. Tapi semua ini demi yang terbaik dan ini janjiku.
Aku berjanji tidak akan pernah mengganggumu lagi. Tidak akan pernah menghubungimu, mengajakmu bertemu, atau hadir pada acara yang kamu ada di dalamnya. Tidak akan pernah membalas pesanmu dan mengangkat teleponmu.
Semua ini aku lakukan sampai hatiku cukup kuat untuk kembali menulis dan melirihkan namamu.
Aku berjanji, aku akan melupakanmu.

Biarlah, rasa sakit dan rindu bekerja sama untuk membunuh rasaku. Aku lelah mengemis harapanmu. Semuanya sudah cukup. Walaupun sebenarnya mencintaimu dan melupakanmu sama-sama membutuhkan pengorbanan yang luar biasa.

Aku doakan, semoga kamu temukan, wanita yang bisa mengerti kamu, lebih baik dari yang aku bisa.
Selamat tinggal. Semoga berhasil

Minggu, 23 Desember 2012

Aku Ingin Mencintaimu Sekali Lagi



Ternyata begini rasanya.
Melepaskan tanpa harus merasa ditinggalkan.
Merelakan, tanpa harus menangis perlahan.
Serta berpura-pura bahagia, atas ketidak berhasilan kita untuk bersama.
Bahwa sebenarnya, aku masih ingin mencintai kamu sekali lagi.
Sekalipun, aku harus melepaskan semua tentang kita.
Dan semua kata cinta, yang pernah saling menenangkan.
Ternyata, begini rasanya.
Berpisah tanpa pernah benar-benar bersama.
Mengikhlaskan yang bahkan belum pernah jadi milik kita.
Serta menahan segala pedih, melihat kamu, yang akhirnya dibahagiakan oleh seseorang yang bukan aku.
Menahan segala semuruh rindu, dalam ingatan yang selalu tentang kamu.
Kamu pernah, menjadi satu yang paling aku inginkan.
Dan juga, satu yang harus aku tinggalkan.
Berbahagialah, di semesta lain, mungkin aku dan kamu akan menemukan kita.
Sebagai aksara paling abadi dan selalu penuh cinta.

https://soundcloud.com/misteeerius/aku-ingin-mencintaimu-sekali

Sabtu, 22 Desember 2012

Cerita Subuh Part III



01.31

Sekitar dua minggu yang lalu, aku menemukan cara untuk dapat bertemu dengannya. Aku mengajaknya untuk bertukaran kado. Dan luar biasa senangnya ketika dia menyanggupi permintaanku.

Katanya, 22 Desember 2012, pukul 2 siang, kami akan bertemu di sekretariat PMKRI.

Aku senang sekali, dia yang menentukan semuanya. Benar atau tidak, aku merasa diapun memang ingin bertemu denganku.

Hari-hari menunggu tanggal 22 ku lalui dengan begitu sabar. Aku pun meyakinkan diriku, bahwa hari itu aku harus melakukannya. Aku harus membuang semua rasa gengsiku untuk memberanikan diri. Aku harus bicara dengannya. Dia harus tahu perasaanku. Keinginanku untuk bisa kembali bersamanya, menuntunku menjalani hari jauh lebih sabar dan kuat, sekalipun demam di kepalaku datang dan pergi sesuka hatinya. Aku berjanji pada diriku sendiri, untuk memulai pembicaraan tentang aku dan dia.

 Hingga kemarin, hari itu tiba.

“Dek, kita ketemuannya di tempat Vino aja gimana?” (Vino itu teman SMAku)

Pesan singkatnya sekitar pukul setengah dua, ketika aku baru saja hendak berangkat dari rumah dengan perasaan amat berbunga-bunga. Seketika saja membuat perasaanku, hmm, ntahlah. Sepertinya ntah kemana. Lama aku berpikir untuk membalas pesannya. Bahkan kulajukan motorku dengan pikiran kosong untuk beberapa menit. Akhirnya dengan ikhlas aku membalas “Terserah. Gapapa kok.”

Beberapa kali aku mencoba berkelit agar dia mau kembali menepati janjinya bertemu di PMKRI. Tapi apa daya, aku memang bukan wanita yang pantas didahulukan dibandingkan teman-temannya. Seperti tidak mengerti perasaanku, dia pun tidak merasa bersalah telah melakukan perubahan itu. Hatiku mencelos.

Bertemu di tempat Vino, berarti bertemu dengan beberapa teman SMA lainnya. Bayangan olok-olok dari mereka segera memenuhi kepalaku. Aku tidak tahu mengapa dia tak merasa begitu risih, ketika teman-teman mengolok-olok status hubungan kami. Atau mungkin itu cara dia menyiksaku, membalaskan rasa sakitnya karena telah ku khianati?  Kalau memang iya, kau berhasil. Setiap olokan mereka selalu menyayat hatiku. Tidak ada. Tidak ada yang mengerti bagaimana perasaanku. Sementara aku harus tetap ikut tertawa dalam olok-olokan mereka.

Hingga akhirnya sekitar pukul 15.00 dia samapai di tempat Vino, begitu juga aku.

Ada aku, Alex, Eta, Eka, dia, dan Vino. Ya, namanya teman SMA, cerita kami kebanyakan hanyalah nostalgia kisah SMA. Kalau lucu ya tertawa, kalau tidak ada bahan ya diam saja. Kemudian kami juga pergi  makan bakso, trus main ke rumah Maya, salah seorang teman SMA ku juga. Kemudian kembali lagi ke rumah Vino. Semuanya  berjalan begitu saja.

Sesekali matanya menatap mataku, tapi kosong. Tidak ada kekuatan seperti dulu lagi. Akupun berusaha untuk bisa menatap matanya. Ya, sama saja. Tidak ada apa-apa. Dia memandangku biasa saja. Baiklah, hatiku kembali mencelos.

Hari ini pun kujalani dengan segala kepura-puraan. Canda dan tawa yang melengking dari tenggorokanku tak lebih dari suara sakit hatiku yang tak tertahankan.

Aku kecewa. Rencana ku untuk berbicara serius dengannya, batal.  Rencana ku untuk menghabiskan waktu bersama matanya, batal. Rencana ku untuk menggenggam jemarinya, batal.

Tahukah kau, tak pernah ada pentingnya bagiku tentang kado-kado ini. Mereka hanyalah jembatan yang kubuat agar kita bisa bertemu. Mereka hanyalah cara yang kubuat, agar kita bisa menghabiskan hari bersama, berdua. Setelah sekian lama kita tak bersua. Tapi semua? Ya sia-sia.

Bukan aku tak menghargai kado nya, aku merasa tak perlu untuk membukanya. Ku buka lemari dan ku campakkan kado beserta plastiknya itu ke dalam. Lemari kututup, aku berjanji tidak akan membukanya. Sampai akhirnya aku cukup kuat untuk mengajakmu bertemu LAGI, suatu hari nanti.

Harus menjadi wanita seperti apa, agar aku pantas mendapat rasa rindumu?

Cerita Subuh Part II



01.13

Ya aku bukan wanita terkuat. Aku lelah dan jelas menyerah, tapi apa daya, aku sudah terlanjur melangkah dan tak akan mungkin mundur.

Aku benar-benar merindukannya.

Pahala.

Kalian masih ingat dia? Iya, dia mantanku.

Usahaku untuk menjauhi dan melupakannya, hanya membuat hari-hariku terasa semakin kosong.

Jangankan kalian, aku sendiri pun bingung, kenapa aku bisa seperti ini. Sejak kenal, pacaran, bahkan hingga putus, Pahala tidak pernah berbuat banyak. Dia seharusnya tak pernah mendapatkan rindu ini. Kami jarang berkomunikasi, apalagi bertemu, apalagi bercerita, bersendagurau, ahk. Tidak ada. Tidak pernah ada romantisa kemesraan berdua dengannya, selama kami pacaran. Kalaupun ada, itu hanya di khayalan ku saja. Apalagi semenjak putus, hubungan yang serba minim itupun menjadi sama sekali tidak ada.

Ada kalanya aku merasa begitu jengkel terhadapnya. Aku merasa begitu kuat dan sanggup untuk meninggalkannya. Tapi selalu saja ada bisikan yang membuatku bertahan : “Beri dia waktu.”

Bukan tak pernah aku mencoba berpaling darinya. Termasuk bang Edo, mantan terakhirku, sudah ada sekitar 7 lelaki jadi pelampiasanku. Ada yang kujadikan pacar, ada yang hanya teman dekat. Aku tahu itu sakit baginya, aku tahu aku telah mengkhianatinya. Tapi seharusnya dia lebih tahu, bahwa segala upaya yang aku lakukan ini, sebenarnya mengkhianati perasaan ku sendiri. Dan tak ada yang lebih menyakitkan daripada membohongi perasaan ku sendiri, hati ku sendiri.

Tapi tetap saja, yang aku butuh itu hanya kamu. Aku tak tahu apa mu yang telah membuatku merasa lengkap. Aku tak tahu apa mu yang telah membuatku merasa lebih hidup. Aku hanya merindukan matamu, matamu yang sepertinya tak pernah jadi milikku.

Aku sedang menangis sayang, bukan karena rasa sakit di dadaku, tapi karna bibirku tak pernah mampu bercerita pada telingamu. Karena jantungmu yang tak pernah memeluk hatiku. Akh, buat lelaki berlatarbelakang politik sepertimu, kata-kata sastraku memang tidak akan pernah berarti. Kata-kataku tak lebih dari huruf-huruf lebay yang pantas masuk dalam tong sampahmu.

Ahh, Tuhan. Masih banyak kah waktu untukku untuk terus menunggu nya? Sementara urat-urat di kepalaku mulai terasa ngilu, pertanda aku kembali demam subuh ini. 

Cerita Subuh Part I



00.49

Setelah sekian lama bergelut dengan kesibukan kampus, organisasi, dan rumah, gue jadi jarang punya waktu konsentrasi buat nulis. Niat nulis ada sih, tapi ya karna fisik ga mendukung, sering kali gue cuma bisa tergeletak depan laptop, online bentar, terus ketiduran.

Akhir-akhir ini hari terasa semakin berat saja. Dinamika dalam hidupku mulai terasa aneh. Banyak kejadian-kejadian yang terjadi seperti mimpi, tak pernah kubayangkan.

Tapi malam ini aku cukup kuat, sepertinya, untuk sedikit berbagi tentang hari-hariku yang lelah.

Sebulan ini, aku menderita demam naik turun. Aku ga pernah tahu berapa derjat celcius demam yang derita, tapi ya itu kali pertama aku mengakui aku sakit. Bukan hanya karena kurang tidur, tapi memang hampir tiap minggu ada satu hari dimana aku tidak tidur. Seketika saja, kepalaku bisa menjadi begitu sakit, kemudian napasku terasa panas di bibirku. Bola matapun ikut memanas hingga sering sekali aku merasa tidak kuat. Tapi ya, pada akhirnya aku masih kuat kok J

Sebenarnya bukan demam naik turun itu yang membuat ku merasa tidak kuat. Tapi i have no one. Yaap. Aku ga tahu mesti kasih tahu ke siapa kalau aku sakit. Pengen sih nge sms mama seperti biasanya, setiap aku sakit perut. Tapi ya sudah tidak sepantasnya lagi aku membebaninya dengan sms murah “Ma, Lia demam.” Lagian aku selalu yakin, aku akan segera sembuh.

Kalau ngomong ke papa, jelas impossible banget. Lagian, untuk menahan sakitnya sendiri saja, dia sudah tak sanggup, apalagi harus menanggung sakitku?

Kalau ngomong ke Aan Abel, kayaknya juga ga mungkin. Aku rasa, proses beranjak remaja dan dewasa tanpa mama, sudah menjadi beban tersendiri untuk mereka. Aku tak berhak menambahi kepiluan hati mereka.

Ya ujung-ujungnya, seperti aku bilang tadi. Pulang kuliah, kalau sanggup bersihin rumah dikit, trus langsung meram di kamar, di depan laptop. Tugas-tugas yang ada kadang kebanyakan cuma aku pikirin aja, tapi ga aku kerjain. Akhirnya tugas yang sederhana pun subuh baru kelar. I have no focus now. Aku merasa tidak enak badan, wajar pikirku.

Ini semua juga salahku. Yang selalu merasa kuat untuk aktif dan eksis dimana-mana. Semester ini aku ngambil 24 sks, ada 12 mata kuliah, dan harus ditempuh dalam waktu 3 bulan. Belum lagi, urusan tanggungjawab berorganisasi di PMKRI. Begitu juga tanggungjawab di UKM kampus. Dan bla bla bla.

Di satu sisi ini menyenangkan, ketika aku bisa melewati hari tanpa harus banyak mengingat tentang nya. Tapi ya, aku ternyata tidak sekuat itu.

Kamis, 20 Desember 2012

Positivisme - Auguste Comte



Filsafat Positivisme.

Positivisme adalah salah satu aliran filsafat modern yang berpangkal dari fakta yang positif, sesuatu yang di luar fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan. Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak pemikirannya, apa yang diketahui adalah yang faktual dan yang positif, sehingga metafisikanya ditolak.

Yang dimaksud dengan positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman objektif. Jadi, setelah fakta diperoleh, fakta-fakta tersebut diatur sehingga dapat memberikan semacam asumsi (proyeksi) ke masa depan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, positivisme berarti  aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Sesuatu yang maya dan tidak jelas dikesampingkan, sehingga aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal adanya spekulasi.

Aliran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah mengetahui lebih dari fakta-fakta, atau apa yang nampak, manusia tidak pernah mengetahui sesuatu dibalik fakta-fakta.

Ajaran ini termasuk jenis filsafat abad modern. Kelahirannya hampir bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara keduanya antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya, positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman yang objektif, sedangkan empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau pengalaman yang subjektif.

Tokoh Filsafat Positivisme

Tokoh yang paling berperan dalam filsafat positivisme adalah Auguste Comte ( 1798 – 1857 ). Ia adalah orang yang menokohi munculnya aliran positivisme. Ia lahir di Hontpeller, Perancis. Sebuah karya penting “ Cours de Philisophia Positivie “ (Kursur tentang filsafat positif), ini berjasa dalam mencipta ilmu sosiologi. Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoieh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan experiment. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat experiment-experiment memerlukan ukuran yang jelas. Panas diukur dengan derajat panas, jauh diukur dengan meteran, berat dengan kiloan, dan sebagainya. Kita tidak cukup mengatakan api panas, matahari panas, kopi panas. Ketika panas kita memerlukan ukuran yang teliti. Dari sinilah kemajuan sains benar-benar dimulai.

Jadi pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan rasionalisme yang bekerja sama. Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode ilmiah dengan memasukkan experiment dan ukuran-ukuran. Jadi, pada dasarnya positivisme itu sama dengan empirisme plus rasionalisme. Hanya saja, pada empirisme menerima pengalaman batiniah, sedangkan pada positivisme membatasi pada perjalanan objektif saja.

Tahapan pada Positivisme

 Menurut Auguste Comte, perkembangan pikiran manusia baik perorangan maupun bangsa akan melalui 3 tahapan, yaitu tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap ilmiah / positif.
a). Tahap Teologis
Tahap ketika manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrasi yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Pada tahapan ini untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi hanya berpegang kepada kehendak Tuhan.
Tahap Teologis ini dibagi menjadi 3 periode :
Periode pertama di mana benda-benda dianggap berjiwa (Animisme)
Periode kedua di mana manusia percaya pada dewa-dewa (Politeisme)
Periode ketiga manusia percaya pada satu  Allah sebagai Yang Maha Kuasa  (Monoteisme)
b). Tahap Metafisis
Hendak menerangkan segala sesuatu melalui abstraksi. Pada tahap ini manusia hanya sebagai tujuan pergeseran dari tahap teologis. Sifat yang khas adalah kekuatan yang terjadi bersifat adikodrasi, diganti dengan kekuatan-kekuatan yang mempunyai pengertian abstrak. Menjelaskan fenomena-fenomena dengan pemahaman-pemahaman metafisika seperti kausalitas, substansi, atau esensi.
c). Tahap Ilmiah / Positif
Yaitu ketika orang tidak lagi berusaha mencapai pengetahuan yang mutlak baik teologis maupun metafisis. Orang mulai berusaha mendapatkan hukum-hukum dari fakta-fakta yang didapati dari pengamatan dan akalnya. Tujuan tertinggi dari zaman ini akan tercapai bilamana gejala-gejala telah dapat disusun dan diatur di bawah satu fakta yang umum saja. Menafikan semua bentuk tafsir agama dan tinjauan filsafat serta hanya mengedepankan metode empiris dalam menyingkap fenomena-fenomena.

Hukum 3 tahap ini tidak hanya berlaku bagi perkembangan rohani seluruh umat manusia, tetapi juga berlaku bagi tahap perorangan. Umpamanya sebagai kanak-kanak adalah teologi, sebagai pemuda menjadi metafisis, dan sebagai seorang dewasa adalah seorang fisikus.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kemajuan manusia menurut paham positivisme disebabkan oleh kepercayaan manusia terhadap akal budi dengan kemampuan berpikirnya secara real dan faktual serta meninggalkan dogma-dogma teologi agama yang bersifat abstrak bahkan fiktif yang kebenarannya tidak dapat diuji oleh bukti-bukti empiris. Melalui pemahaman tersebut, maka manusia terutama kaum intelektual berupaya melakukan eksploitasi terhadap alam sebagai objek penelitian dan pengkajian sehingga pada tahap tertentu hal itu dapat merugikan manusia itu sendiri sebagai subjek. Dalam arti di satu sisi manusia mengalami kemajuan di bidang sains dan teknologi namun di sisi lain terjadi kegersangan rohani mentalitas manusia bahkan berani meninggalkan keyakinan adanya Tuhan yang maha pencipta, seolah-olah akal budi manusia lah yang menjadikan segala-galanya.

Pada dasarnya positivisme adalah sebuah filsafat yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada pengalaman aktual-fisikal. Positivisme bukanlah aliran yang berdiri sendiri, positivisme aliran yang berasal dari penggabungan empirisme dan rasionalisme. Menurut Comte, ilmu pengetahuan bersifat positif apabila ilmu pengetahuan tersebut memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata dan konkret, tanpa ada halangan dari pertimbangan-pertimbangan lainnya.


Kesimpulan

Pada hakikatnya positivisme adalah salah satu aliran filsafat modern yang berpangkal dari fakta yang positif.

Di Perancis, telah muncul aliran baru, yaitu "positivisme", yang ditokohi oleh Auguste Comte (1798 – 1857).  Menurut Comte, jiwa dan budi adalah basis dari teraturnya masyarakat. Maka, jiwa dan budi haruslah mendapatkan pendidikan yang cukup dan matang. Dikatakan bahwa sekarang ini sudah masanya harus hidup dengan pengabdian ilmu yang positif. Adapun yang tidak positif tidak dapat kita alami.

Adapun budi itu mengalami tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkatan teologi, yang menerangkan segala sesuatu dengan pengaruh-pengaruh dan sebab-sebab yang melebihi kodrat; tingkatan kedua adalah tingkatan metafisika, yang hendak menerangkan segala sesuatu melalui abstraksi; tingkatan ketiga adalah tingkatan positif, yang hanya memperhatikan yang sungguh-sungguh serta sebab yang sudah ditentukan.

Rabu, 19 Desember 2012

Putus Nyambung Dalam Sebuah Hubungan


Hari kemarin aku dan dia merasa kalau dunia milik berdua, tapi hari ini aku dan dia merasa kalau dunia ini akan hancur karena kata “putus” yang terlontar dari aku, dia, atau mungkin kami berdua. Keadaan seperti ini memang sudah tidak aneh dalam hubungan antar sepasang kekasih. Akan tetapi, kita harus tahu penyebab dibalik keputusan untuk mengakhiri hubungan lalu kembali merajut hubungan dan bagaimana kita seharusnya bertindak.

Alasan dibalik “putus nyambung” sebenarnya adalah emosi sesaat yang tidak bisa dikendalikan secara sehat. Saat kamu dan dia menemukan ketidakcocokan, keputusan yang terlontar pertama kali pasti keinginan untuk cepat-cepat memutuskan hubungan. Tapi keesokan harinya atau bahkan beberapa menit, jam, hari kemudian kamu atau dia menyesal dan memutuskan untuk kembali bersama. Kalau sudah begini, lantas langkah apa yang harus diambil? Berikut diantaranya:

1. Fokus pada masalah
Cobalah untuk menghadapinya dengan kepala dingin ketika sebuah masalah atau konflik muncul. Jangan biarkan emosi sesaat menguasai diri dan berpikir secara logis dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada.

2. Sadar tentang definisi sebuah hubungan
Terkadang ketika emosi yang berkuasa, kita sering dibutakan dengan yang namanya konteks sebuah hubungan. Dalam sebuah hubungan tidak selalu diisi oleh kebahagiaan tapi juga ada yang namanya konflik. Oleh karena itu, kamu dan dia seharusnya tidak boleh menyerah dengan mudah. Cobalah untuk menghadapinya dengan senyum. Jangan berpikir dikit-dikit untuk putus.

3. Kompromi antara kamu dan dia
Sudah saatnya bagi kamu untuk makin meningkatkan intensitas komunikasi antar pasangan. Cobalah untuk mengkomunikasikan keinginan kamu dan mendengar penjelasan si dia. Sebuah diskusi pasti terjadi antara kalian dan waktunya untuk mencari solusi. Selain itu, kalian juga butuh introspeksi agar tidak mengulang kesalahan yang sama yang berujung pada kata “putus nyambung”.

Selasa, 11 Desember 2012

Yang Kutahu Itu Cinta



Kamu, seseorang biasa, yang menjadikan keseharianku luar biasa.
Kamu datang dan hadir, di saat aku takut, untuk merasakan apa itu jatuh cinta.
Karena sebelumnya, aku lahir dalam sepi, sendiri, dan nggak tahu apa itu cinta.
Dan adanya kamu, mengajarkan aku berbagai hal.
Kamu mengajarkan aku tentang takut.
Takut kehilangan seseorang yg benar-benar aku sayang.
Dan kamu juga mengajarkan aku tentang bahagia.
Bahagia dengan meniadakan ketidakpercayaan diantara kita.
Tapi, jika suatu saat nanti, harus ada kata berpisah, aku cuma pengen kamu tw.
Rinduku cuma satu.
Dan itu punya kamu.
Jika suatu saat nanti, harus ada kata : “kita ga bisa sama sama lagi”, aku cuma pngen kamu inget.
Kita pernah sama-sama merasakan apa itu bahagia.
Kita juga pernah sama-sama saling percaya, meniadakan kata-kata mereka, yang pernah berusaha menjauhkan kita.
Dan jika suatu saat nanti, kita harus benar-benar harus berpisah.
Aku yakin, kita ga pernah benar-benar merasa sendiri, sepi,dan sunyi.
Karna kita saling mengajari arti cinta
Saling menguatkan.
Kalau kita harus berdamai dengan rasa takut.
Takut kehilangan.
Atau takut untuk jatuh cinta lagi.


https://soundcloud.com/misteeerius/yang-kutau-itu-cinta

Sabtu, 08 Desember 2012

Pemimpin atau Pelayan?



Pemimpin dan pelayan? Sebenarnya bagaimana hubungan keduanya?

Istilah kepemimpinan “melayani” muncul berdasarkan sebuah buku yang ditulis oleh Robert K. Greenleaf (1904-1990) pada tahun 1970 dengan judul The Servant as Leader . Greenleaf adalah Vice President American Telephone and Telegraph Company (AT&T) . Hasil penelitian dan pengamatan Greenleaf akan kepemimpinan pelayan adalah yang dilakukan pertama kali oleh seorang pemimpin besar adalah melayani orang lain. Banyak tokoh dunia yang menerapkan kepemimpinan “melayani” ini, dan mereka dianggap menjadi pemimpin yang besar contohnya Nabi Muhammad, Yesus, Kong Hu Cu, Gandhi, Abraham Lincoln, Ki Hajar Dewantoro dan masih banyak pemimpin besar lainnya.

Begitu juga Joko Widodo.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi oleh KPU DKI Jumat (28/9), pasangan Joko Widodo – Basuki memperoleh 53,82 persen suara. Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta periode 2012 – 2017 pantas disebut sebagai salah satu tokoh nasional yang mengilhami konsep kepemimpinan Greenleaf.  Pria yang akrab dipanggil Jokowi ini pernah terpilih menjadi salah satu dari 10 Tokoh 2008 oleh majalah Tempo. Ketika memimpin kota Solo, Jokowi, Gubernur lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan mantan pengusaha mebel itu juga menjadi walikota terbaik tahun 2009.



Melihat kepemimpinan dan kinerjanya selama membangun dan memimpin kota Solo, tidak diragukan lagi mengapa Jokowi bisa meraih penghargaan Bung Hatta Award. Selain itu, berkat kepemimpinannya (dan tentunya semua pihak yg membantu), kota Solo telah banyak meraih penghargaan, salah satu di antaranya adalah Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia.

Secara prinsip, Jokowi hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Dia tidak berpikir macam-macam. “Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Tidak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.” ucap Jokowi dalam wawancara nya dengan wartawan Republika. Sebenarnya apa yang Jokowi jalankan dapat dilakukan semua orang. Hanya masalah mau atau tidak. Punya niat atau tidak. Itu saja. Sederhana sekali.

Baginya, kesulitan yang paling pertama saat menjabat sebagai wali kota, adalah masalah aturan. Di pemerintahan tidak bisa melaksanakan segala sesuatu dengan simpel, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, jika aturannya tidak terpenuhi, maka tidak bisa dijalankan. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu, terlalu prosedural.

Visi Jokowi sebagai Gubernur DKI dengan jelas menyatakan semangat pelayan dalam kepemimpinannya, yaitu : “Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.”.

Namun, tidak sedikit orang yang berfikir negatif akan sepak terjang Jokowi. Mereka menganggap Jokowi terlalu berlebihan. Orang-orang ini pada umumnya para pejabat yang merasa nyaman dan enak dengan jabatannnya selama ini, tidak perlu banyak turun ke lapangan dan tidak banyak keluar keringat, tapi uang mengalir terus ke kantong mereka. Lihat saja bagaimana hampir semua camat dan lurah yang terlambat masuk kantor saat Jokowi melakukan sidak.

Para Gubernur, Bupati dan Walikota, saat ini mau tidak mau, suka tidak suka akan “meniru” gaya kepemimpinan Jokowi. Mereka yang sedang menjabat akan mulai lebih banyak terjun ke lapangan bertemu dengan rakyat, akan berpura-pura mencintai warganya. Masalahnya, rakyat itu membutuhkan pemimpin yang benar-benar amanah, bukan orang mencari jabatan, tetapi memang dipilih oleh rakyat karena rakyat mencintainya.

Transparasi kerja Jokowi dan Ahok bisa diakses oleh siapa saja, dalam website Jakarta Baru yang khusus dibuat untuk kinerja mereka. Baik visi, misi, hingga program kerja tercatat dengan apik. Dalam www.Ahok.org, Ahok juga mengunduh video-video segala jenis rapat dan bisa dilihat siapa saja secara bebas.

Jokowi adalah pemimpin yang otentik dan melayani. Konsep reformasi birokrasi dari Jokowi memang bukan hal baru. Perbedaannya, dia betul-betul melakukannya. Tanpa banyak basa-basi, dia mau melakukannya. Sungguh gaya kepemimpinan yang sangat merakyat, diluar gaya ningrat dan borjuis.

Dapat disimpulkan disini bahwa sebagai pemimpin kita harus berani memegang prinsip. Seorang pemimpin adalah juga seorang pelayan. Pemimpin harus mampu melayani kebutuhan orang lain dengan cepat dan efisien serta memperlakukan orang lain dengan rasa hormat.

Minggu, 25 November 2012

Agar Hubungan Langgeng


Dalam berkomunikasi, hal terpenting adalah bagaimana cara kamu mengatakannya. Oleh karena itu, agar komunikasi dengan pasangan bisa berjalan dengan lancar, kamu perlu beberapa kata kunci yang bisa membuat hubungan tetap terjaga mesra dan bertahan lama. Berikut adalah beberapa diantaranya.

1. Bersama kita akan hadapi semuanya
Kita pasti sudah tahu kalau yang namanya pernikahan itu tidaklah semudah atau sebahagia yang dibayangkan. Ketika cobaan datang, misalnya si dia gagal dalam wawancara kerjanya, kamu harus berpikir positif agar dia berpendapat kalau kualitas hubungan kalian lebih kuat dibanding masalah yang ada. Jadi, sudah bukan waktunya kamu untuk ikut menangis atau meratapi, tapi berilah semangat padanya dengan kata kunci di atas. Karena dengan itu, selain masalah bisa diselesaikan bersama, dia pun akan semakin bersemangat.

2. Kamu memang hebat
Jangan utamakan ego masing-masing. Kamu dan dia pasti punya kesukaan masing-masing. Jika memang dia senang membaca, biarkan dia membuat sendiri perpustakaan mininya dan kamu bisa berterima kasih dengan mengucapkan kata kunci di atas. Kenapa harus kata kunci di atas? Karena dia akan merasa kalau kamu menghargai dia meskipun dia tahu kamu kurang begitu suka membaca. Tapi coba pikirkan dampak positif dari usahanya maka kamu akan jauh berterima kasih padanya.

3. Saya lebih suka kamu jujur
Kata kunci di atas memang merupakan hal yang sulit untuk dikatakan tapi bukan berarti mustahil. Ketika kita memang sedang marah, katakan saja dan jangan dipendam. Karena dengan kata kunci di atas, berarti kamu memberikan dia kesempatan untuk mengutarakan apa yang dia rasakan dan kamu siap untuk mendengarkan keluh kesahnya. Minta dia untuk katakan kalau memang harus ada yang kamu lakukan agar dia tenang. Kalau memang dia butuh waktu sendiri dulu, biarkan saja dia untuk tenang. Dengan kata kunci di atas, maka rasa saling memahami pun akan membuat kalian jadi makin menyayangi satu sama lain.

4. Terima kasih karena telah mengingatkan
Tanpa kita sadari kita bisa dengan mudah untuk berucap kasar atau menyakiti terhadap pasangan kita. Tapi tenang ternyata tidak perlu waktu lama juga untuk mengatakan hal-hal yang baik. Salah satu hal baik yang bisa katakan pada pasangan kita adalah kata kunci di atas. Berikan apresiasi terhadap apa yang sudah dia lakukan untuk kamu. Dengan itu, dia akan merasa kalau kamu juga merasakan hal yang sama terhadap perhatian yang dia berikan.

5. Meskipun saya marah, saya tetap sayang kamu
Dalam hubungan, perselihan pasti tidak dapat dihindari tapi kamu bisa mengatasinya dengan kata kunci di atas. Ketika emosi lebih dominan, usahakan untuk mengatakan kata kuncinya. Kenapa begitu? Karena dengan itu, kamu dan dia akan lebih cepat untuk menyesali semua perkataan atau perbuatan yang diakibatkan oleh emosi. Kata kuncinya memang akan terucap kalau salah satu dari kalian bisa sedikit meredam emosi atau memang bersedia untuk mengucapkannya secepat mungkin agar kembali harmonis.

Rabu, 21 November 2012

Siraman Rohani untuk Pemimpin


Apapun status atau pekerjaan kita, merupakan kebanggaan tersendiri seandainya kita mendapat respek yang bagus dari orang-orang di sekitar kita.

Masalahnya, respek seperti apa yang kita harapkan? Apakah kita ingin menerima respek dan sikap hormat yang tulus? Ataukah kita ingin menerima respek dan sikap hormat yang dibuat-buat?

Untuk menciptakan manusia-manusia yang pura-pura hormat kepada kita itu gampang. Gunakan kekuasan kita untuk menekan mereka. Sebaliknya, untuk membuat mereka memiliki sikap hormat dan respek yang tulus bukan diperlukan tongkat tapi kasih. Bukan diperlukan sikap otoriter, tapi sikap melayani. Bukan dengan ancaman, tapi dengan teladan.

Kebesaran tidak terletak dalam menjadi kuat, melainkan dalam menggunakan kekuatan dengan benar. Alkitab dengan jelas memaparkan prinsip ini. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu” (Mrk 10 : 43). Maka sikap hormat dan respek tulus yang kita harapkan akan tercermin dari sikap kita kepada mereka. Semuanya berpulang kepada diri kita sendiri.

Yesus mengajarkan suatu hal yang berbeda dengan pakem yang ada di masyarakat saat itu (pada kutipan alktitab), dan bahkan juga sebagian besar pakem saat ini. Tetapi Yesus tidak asal bicara tentang hal ini. Teladan nyata ditunjukkanNya pada perayaan Kamis Putih. Yesus merendahkan diriNya dengan membasuh kaki para muridNya.

Hendaklah kita semua untuk dapat bersikap seperti apa yang diteladankan oleh Yesus. Hendaklah kita menjadi pemimpin dalam lingkungan kita yang mampu dan mau untuk mengayomi orang-orang di bawahnya serta berorientasi pada wujud pelayanannya bagi lingkungan. Marilah mohon agar kita senantiasa dapat menjadi pribadi yang mau melayani sesama dengan tulus. Amin.