Selasa, 03 April 2012

Hobi Menulis


Menulis memang menjadi hobiku dalam hal demi membunuh waktu. Waktu yang sering kubunuh adalah waktu kesepian yang seringkali hanya bisa membuatku melamun berkepanjangan. Sesuatu yang sangat tidak berguna, pikirku. Semua dimulai karena aku tidak punya teman yang kupercaya untuk mendengarkanku setiap saat. Anehnya sekelilingku sering kali menilaiku ekstrovert atau terbuka. Tapi aku sendiri kadang bingung aku ini sebenarnya seorang yang ekstrovert atau introvert.

Menulis bisa membuatku seakan-akan memiliki teman. Itu memberiku alasan untuk lega seperti setelah aku berhasil menceritakan sesuatu dengan temanku. Namun akhir-akhir ini menulis hanya sebatas ajang curhat (curahan hati) buatku. Aku bahkan kadang tidak memperhatikan ejaanku atau bagaimana kira-kira pemahaman orang yang membaca tulisanku. Aku hanya menulis sebatas diary. Menulis seperti ini sudah kumulai sejak kelas 5 SD. Sejak aku pertama kali mengenal yang namanya cinta monyet. Aku menulis semua perasaanku di diary karena aku begitu malu untuk menceritakannya dengan orangtuaku, apalagi dengan kakak atau abangku. Dan setelah aku mengenal puisi, akupun mulai menulis puisi. Hingga saat SMP aku sering membuat cerita-cerita. Beberapa ada yang selesai sehingga menjadi cerita pendek. Ada juga yang tidak selesai karena akhirnya ceritaku mengambang dan aku malas menyelesaikannya ketika memasuki halaman seratusan. Tapi sekarang semua itu sudah tidak ada lagi berkasnya. Aku hanya menemukan dua cerita pendekku yang berhasil aku print waktu itu. Sisanya hilang aku tidak tahu.

Menulis memang hanya sekedar hobi selingkuhan. Aku melakukannya hanya jika hobi-hobiku yang lain seperti berfoto, makan, atau berjalan-jalan tidak memberi kepuasan lagi. Sehingga aku tidak pernah menyeriusinya. Niatku untuk menyeriusi ada, tapi aku belum melihat sebuah peluang yang besar untuk hobiku itu sendiri, sementara aku hanya sekedar mood-mood an dengan hobi yang satu ini. Aku juga beberapa kali membaca dan membeli buku tentang menulis, tapi tetap saja belum untuk diseriusi.

Sore ini, aku tiba-tiba dipaksa oleh seorang abangku bernama Insal Al Fajri, aku memanggilnya bang kiting (karena rambut keritingnya yang gondrong). Dia kenalan ku dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kota Padang. Dia memaksaku untuk segera datang ke salah satu kafe terkenal di dekat kampusku untuk ikut bergabung bersama Kelompok Jejak Pena (nama ini kuketahui setelah akhir pertemuan). Kelompok ini kelompok mandiri yang beranggotakan teman-teman mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Padang. Pertemuan kali ini aku menemui lima teman baru. Kami semua ada tujuh orang, hanya saja aku sudah mengenal bang kiting. Selebihnya ada Kak Ilmi (sering menulis di Koran kampus) , Bang Apri (bekerja tetap di salah satu Koran Padang, Singgalang), Kak Kunin, Kak Fatiq, dan Kak Ayu. Aku belum mengenal banyak tentang mereka, tapi berdasarkan pembicaraan diskusi, aku melihat bahwa mereka orang-orang yang sudah berpengalaman dalam dunia tulis menulis dibandingkan aku.

Awalnya aku tidak terlalu berminat, tapi selama diskusi aku merasa sangat tertarik dan terangsang untuk menjadi seorang penulis. Tiba-tiba niatku yang dulu ada, begitu terang dalam hatiku, dan aku ingin sekali untuk segera menulis sesuatu. Aku semakin senang saat mengetahui bahwa setiap pertemuan aka nada tugas menulis untuk pertemuan berikutnya. Walaupun aku hanya diam-diam saja, aku mulai memperhatikan detil mereka satu persatu.

Dan pertemuan tadi sore adalah pertemuan kedua kelompok ini. Pertemuan kali ini membahas tentang artikel, essay, dan opini. Karena menemukan banyak kebingungan di perjalanan diskusi, akhirnya kami memusatkan pembahasan pada artikel saja. Setelah kurang lebih satu jam an, aku merasa pertemuan ini cukup memuaskan. Berhubung aku tidak datang pada pertemuan pertama, maka aku diberi tanggungjawab tugas menulis yang sama yaitu, dengan tema Wawasan Almamater, resensi untuk novel Negara Kelima, dan artikel bebas. Semua tugas ini akan disharekan di grup pada jejaring sosial dunia maya (facebook) dan print out nya akan dibahas pada pertemuan ketiga, Jumat depan jam 2 siang di tempat yang sama, Q-te (nama kafe tersebut).

Aku berharap melalui kegiatan ini, hobi menulis ku bisa mendapat wadahnya, sehingga aku bisa menyeriusinya. Berharap suatu saat tulisanku bisa dimuat di salah satu koran nasional. Amiiiinn.

Salam Menulis,

5 komentar:

  1. Aminnnn,..
    Kamu emang bener-bener suka mnulis yaw,.
    Hmmm, saya suka dengan tulisan2nya, semoga kamu bisa jadi penulis yang terkenal & sukses,. semanagattt,. :D

    BalasHapus
  2. Aminnnn,..
    Kamu emang bener-bener suka mnulis yaw,.
    Hmmm, saya suka dengan tulisan2nya, semoga kamu bisa jadi penulis yang terkenal & sukses,. semanagattt,. :D

    BalasHapus
  3. makasii yaa doanya :))

    suka sekali ya nggak juga, tapi ya lumayanlah selagi memberikan hasil positif, hehe

    Amiiiiin :)

    BalasHapus
  4. Waww amin :)

    BalasHapus
  5. Baguss kak smoga kk sukses kedepanya aminnnn dan diberi kelancaran dalam setiap usaha kk ,semangat terus kak

    BalasHapus

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro