Penilaian
ini mungkin saja hanyalah penilaian yang subjektif. Karena akupun hanya
menyimpulkannya dari pengalaman yang aku punya saja. Kesimpulan ini juga tidak
melalui penelitian yang terbukti. Jadi semuanya bisa dipercaya bisa juga tidak.
Tapi tentu saja, pengalaman yang aku tuliskan di sini adalah pengalaman yang
benar-benar pernah terjadi.
Umurku
sekarang memang masih 18 tahun dan pengalaman bergaulku belum seberapa. Tapi
rasa suka ku terhadap kaum adam sudah menjadi sebuah kebutuhan. Sebenarnya apa
sih yang menyebabkan kaum adam lebih menarik?
1. Adam,
sosok yang lebih dapat dipercaya.
Dari pengalamanku selama ini, jarang sekali kaum adam membocorkan
cerita curhatku, bahkan ke teman-teman dekatnya sekalipun. Apalagi kalau aku
sudah menambahkan, “Ini rahasia kita berdua saja ya.”. Maka adam yang paling
feminimpun akan tetap menjaga kerahasiaan cerita. Termasuk ke orang yang
disayanginya sekalipun.
Hal ini berbeda sekali dengan kaum hawa yang sering sekali
bersembunyi di kata “keceplosan”. Kaum hawa akan bercerita dengan teman-teman
dekatnya apa rahasia yang baru ia dapatkan. Hingga pada akhirnya tanpa
disengaja, semua orang diam-diam telah mengetahui rahasia itu. Ditambah lagi
kaum hawa yang begitu mudah dirayu karena begitu tidak tahan untuk bercerita.
Begitu tidak tahan untuk member I tahu temannya, bahwa dialah orang pertama
yang mendapat rahasia itu.
2. Adam,
sosok yang lebih setia kawan.
Dalam setiap persahabatan yang paling sering menjadi masalah
adalah komunikasi, uang, dan cinta. Dan persahabatan kaum adam adalah
persahabatan yang dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan kaum hawa. Jika
mereka terjebak dalam cinta yang sama, maka pasti akan ada yang mengalah, atau
keduanya akan sama-sama mundur. Jika mereka terjebak dalam masalah apapun,
sering kali mereka lebih cepat menyelesaikan masalahnya tanpa mengubah
komposisi persahabatan mereka.
Berbeda 180 derajat dengan kaum hawa yang sering kali
bertengkar karena menyukai adam yang sama. Bahkan ada yang mau merebut pacar
temannya sendiri. Memalukan memang, bahkan terkadang jika sudah punya pacar, mayoritas
kaum hawa lebih memilih bersama pacarnya daripada dengan teman-temannya. Itu
mengapa persahabatan kaum hawa jarang sekali yang awet.
3. Adam,
sosok yang penuh logika.
Kasus ini mungkin lebih pas sebagai alasan untuk poin nomor
tiga. Atas dasar kaum adam lebih menggunakan logika daripada perasaan makanya
mereka lebih cepat menyelesaikan masalah. Walaupun dalam penelitiannya, secara
psikologis, kaum hawa lebih cepat dewasa daripada kaum adam, tetapi pada
prakteknya, aku lebih sering melihat bahwa kaum adam lebih tenang dalam
menyikapi masalahnya.
Sedangkan kaum hawa lebih menggunakan perasaan. Itu mengapa
kaum hawa keliatan lebih melankolis dalam menghadapi masalahnya. Hal inilah
yang menyebabkan adanya kewajaran yang merata untuk setiap hawa jika dia ingin
menangis.
4. Adam,
sosok yang penurut dan tidak rewel.
Maksudnya apa ya? Ini memang murni hasil pengalaman aku
sendiri. Adam itu memang cepat sekali penurut, mungkin karena mereka berpikir lebih
baik mengalah. Dalam berapa kali peristiwa, sering sekali aku merasa bahwa
menyenangkan sekali berada di sekitar adam, ketika mereka penurut dan secara
tidak langsung memanjakan kita, si hawa. Adam juga tidak rewel. Walaupun
mungkin mereka lelah berjalan atau menemani kita, tapi jarang sekali dia
mengeluh atau bahkan hanya sekedar melihat jam.
Kaum hawa mungkin bisa merengek, melihat jam berkali-kali,
atau memasang ekpresi cemberut di wajahnya jika sudah kelelahan menemani si
adam menonton acara TV favoritnya.
5. Adam,
sosok yang setia
Mungkin beberapa orang tidak menyetujui hal ini. Secara kita
tahu bersama-sama bagaimana banyak sekali adam yang berselingkuh ataupun pada
akhirnya harus menikah poligami. Tetapi jika diperhatikan, kaum adam lebih
setia dibandingkan kaum hawa. Dalam banyak hal termasuk wanita. Kaum adam akan
benar-benar setia terhadap wanita yang dicintainya, bahkan kadang rela
melakukan hal-hal bodoh. Adam yang berpoligami pun pasti akan meminta ijin
terlebih dahulu dengan istri pertamanya. Jika ada yang selingkuh pun, biasanya
adam akan menyesalinya dan kembali pada wanita pertamanya. Biasanya adam
selingkuh hanya untuk bersenang-senang, bukan untuk serius. Begitu juga dengan
peralatan, adam begitu setia dengan sepatu bututnya, atau mungkin bisa memakai
celana jinsnya hingga benar-benar tak bisa dipakai lagi.
Jelas sekali bedanya dengan hawa. Biasanya peselingkuhan hawa
lebih serius dan berbahaya, karena jarang mereka menyesalinya apalagi kembali
kepada pasangan sebelumnya. Hawa biasanya lebih cepat bosan dengan adamnya, dan
tidak berpikir panjang. Begitu juga dalam hal benda-benda. Hawa bisa membeli
celana dengan model sama dalam waktu dekat, atau kaus atau juga sepatu. Hawa juga
sering mengganti-ganti perlengkapannya seperti parfum, sabun, handbody, dan
lain lain.
Lalu
sekarang pertanyaannya ada dua :
1. Apakah semua adam seperti itu, bagaimana jika
ada yang tidak, apakah dia bukan adam?
2. Apakah berarti hawa itu tidak dapat dipercaya,
tidak setia kawan, terlalu sensitif, tidak setia, dan merepotkan?
Kedua
pertanyaan tersebut memiliki jawaban tidak. Karena untuk ukuran karakter atau
kepribadian, tidak pernah ada ukuran yang pasti. Apalagi untuk membuktikan
seseorang benar-benar adam atau benar-benar hawa. Semuanya yang tertulis di
atas adalah hasil pengalaman pribadi. Pengalaman yang pada akhirnya membuat
aku, lebih senang bergaul atau dekat dengan adam, dibandingkan dengan kaum hawa
sendiri. Tak salah beberapa orang pada akhirnya menuduhku sebagai si pemain
adam, akibat intensitas kedekatan ku dengan banyak adam.
Sekarang,
bagaimana pengalamanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro