Aku
melarikan diri dari kenyataan dan bersembunyi di kesepian. Sekitarpun mulai
mencari-cari dan menebak-nebak. Lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan
keseharian ini, walaupun aku cukup kelelahan. Aku hanya sedang sibuk berpikir, tidak
usah kalian khawatir, aku baik-baik saja.
Bukannya
aku tidak lagi mau bergabung, bermain, dan bercerita dengan kalian, aku hanya
ingin segera pergi dari kampus ini karena terlalu banyak harapan di sini yang
menjadi bebanku dan membuatku takut mengecewakan semuanya.
Bukannya
aku tidak berkomitmen untuk organisasi ini, teman, aku hanya sedang tidak ingin
bergaul dengan banyak orang seperti biasanya. Bergaul dengan banyak orang hanya
membuat aku mendapat tambahan teman-teman baru lagi. Teman baru sama dengan
harapan baru dan lagi-lagi aku belum siap, aku tidak ingin mengecewakan
siapapun.
Bukannya
aku tidak peduli dengan rumah ini, Pa. Atau bukannya aku tidak sayang dengan
kalian, Adik-adikku. Kakak mu ini hanya sedang ingin sendiri, aku harap kalian
bisa mengerti makna mandiri dari semua ini. Kakak pun tak ingin kalian menjadi
jagoan-jagoan manja, mulailah dengan mencuci piringmu sendiri. Kakak tidak mau
kalian berharap terlalu banyak padaku. Begitu juga Papa, janganlah berharap
banyak padaku, aku tidak berani mengecewakanmu terlalu sering.
Biarlah
untuk sementara ini aku bersenggama di kamarku ini. Dengan dinding teman
bicaraku. Dengan selimut dan bantal, teman ku melepas dinginnya hari-hariku.
Biarlah untuk sementara ini, duniaku hanyalah sebatas kamar ini. Bahkan dunia
maya pun sudah enggan kusentuh lagi.
Aku
bahkan bisa bergelut seharian dengan semua ini. Tidak peduli bagaimana seprai
kasurku sudah tidak terpasang dengan benar. Atau gulingku yang sarungnya ntah
sudah ke mana. Atau dengan lantai yang berserakan dengan baju kotor, baju
bersih, termasuk buku-buku kuliahku. Kamarku berantakan? Iya memang, tapi aku
merasa sangat nyaman di sini daripada harus di luar. Karna hanya di kamar ini
aku bisa berteman baik dengan kesedihan dan menikmati kesepian.
Ntah
harus sampai kapan aku begini, aku juga belum tahu pasti. Aku hanya masih ingin
berpikir dan berpikir. Aku ingin mengambil keputusan yang benar-benar mantap .
Aku akan biarkan pikiran dan perasaanku bergulat sepuas hati mereka. Biar saja.
Biar kulatih mereka untuk mengerti bahwa sudah saatnya mereka berteman.
Dan
sekarang aku tiba-tiba lelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro