Rabu, 07 Maret 2012

Mataku Kameraku


Hari ini sungguh melelahkan. Kuliah sih hanya 4 sks, tapi selang waktunya itu loh, belum lagi cuaca. Hufth. 2 sks pertama dari jam 10.00 sampai 11.40, trus 2 sks lagi jam 15.00 sampai 16.40. Mulai dari pagi sampai senja ini, hujanpun sepertinya masih enggan berhenti. Sehingga sepanjang waktu kosong aku hanya bisa menahan dingin dalam diam, karena bisa-bisanya aku begitu percaya diri mengenakan kaos kuning favoritku yang berlengan pendek. Tanpa jaket tanpa kemeja, dingin sekali. Membuatku tulang-tulangku semakin merasa lelah.

Beberapa hari ini mataku bermasalah. Kalau mataku merasa pedih dan agak gatal-gatal sedikit sih sebenarnya udah biasa. Tapi akhir-akhir ini menjadi perih, ngilu, memerah, bahkan membuat mataku mengeluarkan air mata lebih cepat dari biasanya. Sakit sekali. Hingga kemarin sore akhirnya aku menyerah dan mengadukannya pada mama. Mamapun segera menyuruhku untuk memeriksanya. Walaupun sebenarnya aku agak enggan berhubungan dengan dunia kedokteran, tapi ya terpaksalah. Aku hanya tidak ingin bermain-main dengan mata. Yap, bayangan-bayangan mengerikan melalui pikiran. Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika aku lalai terhadap mataku.

Akhirnya walaupun hujan tetap setia menemani hariku, akupun pergi ke RS. Mata di Padang Eye Centre. Berlokasi di daerah Gramedia. Dengan menggunakan angkot, dalam selang waktu 15 menit dari kampus, akupun sudah sampai di lokasi. Dua teman baikku, Rani dan Meli pun menemani langkahku.

Ini kali pertamaku menginjakkan kaki di sini. Tempatnya bagus, pelayanannya juga cukup, walaupun agak sedikit lelet, mungkin karna pasien yang sedikit agak banyak. Rumah sakit ini berlantai tiga, aku membacanya di sebuah palang di atas tangga. Rupanya rumah sakit ini juga melayani operasi laser, wah hebat juga ya. Pelayan-pelayan (susterkah, bidankah?) di rumah sakit ini mengenakan seragam serba orange, sedikit kesal dalam hatiku, mengapa tidak kuning saja?

Setelah mendaftarkan namaku pada daftar antrian, aku dan teman-temanku pun menunggu sebentar. Mereka menyedikan beberapa sofa empuk warna-warni yang membuat kita duduk nyaman dan enggan berdiri. Tapi setelah 30 menit menunggu akhirnya namaku dipanggil juga.

Masuk ke dalam ruangan dokter spesialis dan ternyata dokternya adalah perempuan. Dalam bayanganku sebelumnya aku berharap dia pria muda, karena aku sudah rindu mengadu dengan laki-laki. Setidaknya aku bisa mengambil kesempatan itu jika sang dokter adalah pria. Tapi sudahlah, bayanganku hancur. Aku tidak tahu siapa nama dokter perempuan ini, tapi yang pasti dia berjilbab dan kelihatan muda. Dia juga ramah dan selalu tersenyum setiap menjawab pertanyaan-pertanyaanku.

Setelah memeriksa mataku dengan segala robot-robot itu, sang dokter mulai menulis resep sambil kami bercakap-cakap mengenai keluhanku.

“Kornea kamu sudah tergores-gores dan yang sebelah kanan itu sudah infeksi.”

Waw, sungguh mengerikan buatku, seandainya aku menunda pemeriksaan ini, kemungkinan saja kornea bisa robek dan itu berbahaya. TIDAAAK. Segeralah aku bersyukur bahwa aku segera menuruti pesan mamaku. Kemudian sang dokter mengatakan kalimat mengerikan berikutnya.

“ Tadi saya sudah kasih kamu kaca untuk minus 5, tapi ternyata kamu belum bisa melihat jelas.”

APA? Itu berarti minus aku udah naik lagi? OH MY GOD. Softlense yang aku pakai sekarang berukuran 4.25 dan sang dokter baru saja menyimpulkan bahwa sekarang mata aku udah di atas minus 5? Hiks, menyedihkan sekali, aku tidak mau. Payah sekali. Sambil aku bermenung, si dokterpun kembali bicara.

“ Senin depan datang lagi ya, kamu harus cek rutin.”

Oh,tidak. Sungguh menyusahkan sekali!

Setelah puas berkonsultasi, akupun keluar dari ruang pemeriksaan itu dan menunjukkan raut kecewa. Aku segera menceritakan hasil konsultasi ku kepada kedua temanku yang sedaritadi setia menungguku di ruang lobi. Mereka pun terkejut dengan hasil pemeriksaan dan mengatakan kepadaku untuk lebih menjaga kesehatan mataku.

Setelah menuggu sekitar 15 menit, namaku dipanggil lagi, untuk pengambilan serta pembayaran obat dan jasa. Untuk pemeriksaan kali ini aku kena Rp 161.000,00. Waw, cukup mahal juga. Akupun mengingat pesan dokter untuk datang kembali, wah bisa bahaya ini. Jangan sampailah aku mesti ketergantungan dengan rumah sakit ini, aku benci sekali dengan tetek bengek kedokteran.

Melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 18.00 dan hujanpun menjadi sedikit lebih deras, kami segera memutuskan untuk pulang. Tetapi harum gorengan di simpang gang di depan rumah sakit ini begitu menggiurkan. Mengingat kedua temanku sudah berbaik hati menemaniku, maka akupun membelikan mereka goreng pisang. Tidak disangka-sangka gorengan di sini sedikit lebih mahal. Aku harus membayar Rp 2000,00 untuk sepotong goreng pisang saja. Akh, sudahlah, hitung-hitung balas budi. Lagian kebetulan aku menemui recehan Rp 2000,00 di kantong celanaku. (Mana tahu bisa buat dapat pahala, hahaha)

Dalam perjalanan pulang akupun berpikir panjang. Wah bahaya juga kalau mataku harus memiliki minus lebih banyak lagi, mengingat umurku yang masih muda ini sehingga membuka peluang lebih banyak lagi untuk bertambahnya minus mataku. Tertekad dalam hatiku untuk mulai menjaga kesehatan mata. Mulai dari mengurangi penggunaan computer/laptop, menjaga jarak mata dengan computer/laptop, menjaga jarak mata dengan buku dan melihat kualitas cahaya, mengurangi aktifitas menangis berlebihan, sering makan sayur-sayuran hijau, dan berusaha tidur lebih cepat dari biasanya.

Begitu juga dalam penggunaan softlense. Dalam beberapa hari ke depan aku belum bisa menggunakannya. Mulai besok aku mesti lebih disiplin lagi. Mencuci softlense dengan teliti dan tidak menggunakanya lebih dari 12 jam, apalagi membawanya tidur (kebiasaan malasku). Hufth, sungguh susah sekali memiliki mata minus ini.

Ah, semoga saja semua tekad itu berhasil aku laksanakan. Semua demi mataku, karna mataku kameraku. Tanpa mata, aku tidak bisa lagi memiliki, merekam, dan menyimpan memori-memori indah dengan orang-orang yang aku sayang. Tuhan, maafkanlah aku yang teledor menjaga mata ini. Aku mohon Tuhan, aku ingin minusku cukup sampai di angka 5 saja, kalau bisa malah sebaiknya turun Tuhan, terimakasih Tuhan.
Maka itu buat teman-teman matanya masih sehat atau minusnya belum separah minus aku, aku sarankan untuk sebaiknya menjaga dan memanjakan mata kalian, jangan sampai apa yang terjadi padaku terjadi pada kalian, karena ini semua sangat merepotkan.

Buat teman-teman yang menggunakan softlense. Ingat selalu untuk menjaga kelembapan softlense di mata kamu dan jangan lupa untuk membersihkannya sebelum dan sesudah digunakan sehingga meminimalisir bakteri yang ada. Oh iya, memakainya jangan sampai lebih dari 12 jam ya.

Ingat, MATAMU KAMERAMU J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro