Senin, 12 Maret 2012

Sudah Berapa Lama Ini?


Aku melarikan diri dari kenyataan dan bersembunyi di kesepian. Sekitarpun mulai mencari-cari dan menebak-nebak. Lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan keseharian ini, walaupun aku cukup kelelahan. Aku hanya sedang sibuk berpikir, tidak usah kalian khawatir, aku baik-baik saja.

Bukannya aku tidak lagi mau bergabung, bermain, dan bercerita dengan kalian, aku hanya ingin segera pergi dari kampus ini karena terlalu banyak harapan di sini yang menjadi bebanku dan membuatku takut mengecewakan semuanya.

Bukannya aku tidak berkomitmen untuk organisasi ini, teman, aku hanya sedang tidak ingin bergaul dengan banyak orang seperti biasanya. Bergaul dengan banyak orang hanya membuat aku mendapat tambahan teman-teman baru lagi. Teman baru sama dengan harapan baru dan lagi-lagi aku belum siap, aku tidak ingin mengecewakan siapapun.

Bukannya aku tidak peduli dengan rumah ini, Pa. Atau bukannya aku tidak sayang dengan kalian, Adik-adikku. Kakak mu ini hanya sedang ingin sendiri, aku harap kalian bisa mengerti makna mandiri dari semua ini. Kakak pun tak ingin kalian menjadi jagoan-jagoan manja, mulailah dengan mencuci piringmu sendiri. Kakak tidak mau kalian berharap terlalu banyak padaku. Begitu juga Papa, janganlah berharap banyak padaku, aku tidak berani mengecewakanmu terlalu sering.

Biarlah untuk sementara ini aku bersenggama di kamarku ini. Dengan dinding teman bicaraku. Dengan selimut dan bantal, teman ku melepas dinginnya hari-hariku. Biarlah untuk sementara ini, duniaku hanyalah sebatas kamar ini. Bahkan dunia maya pun sudah enggan kusentuh lagi.

Aku bahkan bisa bergelut seharian dengan semua ini. Tidak peduli bagaimana seprai kasurku sudah tidak terpasang dengan benar. Atau gulingku yang sarungnya ntah sudah ke mana. Atau dengan lantai yang berserakan dengan baju kotor, baju bersih, termasuk buku-buku kuliahku. Kamarku berantakan? Iya memang, tapi aku merasa sangat nyaman di sini daripada harus di luar. Karna hanya di kamar ini aku bisa berteman baik dengan kesedihan dan menikmati kesepian.

Ntah harus sampai kapan aku begini, aku juga belum tahu pasti. Aku hanya masih ingin berpikir dan berpikir. Aku ingin mengambil keputusan yang benar-benar mantap . Aku akan biarkan pikiran dan perasaanku bergulat sepuas hati mereka. Biar saja. Biar kulatih mereka untuk mengerti bahwa sudah saatnya mereka berteman.

Dan sekarang aku tiba-tiba lelah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Capcuuus kritik dan saran nya masbro mbabro